RI Akan Beli 535 Ribu Kendaraan Listrik, Imbas Mobil-Motor Pakai Bensin Setop Dijual?
Pixabay/Free-Photos
Nasional

Bukan hanya membeli, Indonesia juga menetapkan target untuk bisa memproduksi 600 ribu unit kendaraan listrik roda empat dan 2,45 juta unit kendaraan listrik roda dua.

WowKeren - Belum lama ini beredar rencana pemerintah untuk menghentikan penjualan mobil dan motor dengan bahan bakar bensin. Lalu kini Menteri Perindustrian Agus Gumiwang menyebut pemerintah siap membeli hingga 535 ribu unit kendaraan listrik.

"Pemerintah akan menerapkan peraturan pembelian EV di instansi pemerintahan," kata Agus dalam sebuah webinar, Jumat (15/10). Sebanyak 535 ribu unit kendaraan listrik ini terbagi atas 135 ribu unit kendaraan roda empat dan 400 ribu unit kendaraan roda dua.

Lantas adakah kaitan rencana pembelian ratusan ribu unit electric vehicle (EV) ini dengan penyetopan penjualan mobil dan motor berbahan bakar bensin? Meski tak berhubungan langsung, rencana pembelian EV ini juga demi mengurangi emisi gas buang yang merupakan tujuan penyetopan penjualan mobil-motor memakai bensin.

Disebutkan bahwa Indonesia tengah bersiap untuk memasuki era pemakaian kendaraan listrik, sebagaimana percepatannya diatur di Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019. Selain itu, pada 2030 mendatang, Indonesia juga menargetkan bisa menekan emisi karbondioksida (CO2) hingga 2,7 juta ton untuk kendaraan roda empat atau lebih dan 1,1 juta ton untuk kendaraan roda dua.


Indonesia juga diproyeksikan menjadi salah satu pemain rantai pasok kendaraan listrik karena pasarnya yang besar. Hal ini tampak dari pertumbuhan kelas menengah yang terus meningkat dan ditambah rasio kepemilikan mobil yang masih rendah.

Sumber daya alam Indonesia yang kaya akan nikel, yang notabene merupakan bahan baku utama pembuatan baterai kendaraan listrik, juga menjadi salah satu faktor penyebab. Sedangkan saat ini sudah ada 9 perusahaan di Tanah Air yang mendukung industri baterai kendaraan listrik (BEV), di mana yang lima merupakan penyedia bahan baku dan empat sisanya adalah produsen.

Namun bukan hanya membeli, Indonesia juga ditarget bisa memproduksi hingga 600 ribu unit kendaraan roda empat bertenaga BEV. Selain itu Indonesia juga ditarget bisa memproduksi 2,45 juta unit kendaraan roda dua bertenaga BEV.

Sedangkan di ranah global, penjualan kendaraan berbasis baterai diprediksi akan terus meningkat, yang bahkan fenomenanya sudah mulai tampak selama pandemi COVID-19. "Mengutip Bloomberg, pertumbuhan ini akan berdampak pada peningkatan kebutuhan lithium baterai yang mencapai 1,65 juta GW per hour serta kebutuhan infrastruktur charging station 9,89 juta unit pada 2030," pungkas Agus.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru