Beberapa waktu lalu eks Gubernur Sumsel Alex Noerdin ditetapkan sebagai tersangka korupsi. Kini sang putra, Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex Noerdin juga terjerat OTT KPK.
- Elvariza Opita
- Sabtu, 16 Oktober 2021 - 12:38 WIB
WowKeren - Beberapa waktu lalu eks Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin ditetapkan sebagai tersangka dalam dua kasus dugaan korupsi. Kini, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) yang berujung menjerat anak Alex, Dodi Reza Alex Noerdin, yang menjabat sebagai Bupati Musi Banyuasin.
OTT ini digelar oleh Tim Satuan Tugas KPK pada Jumat (15/10). Dilaporkan Satgas menangkap Dodi dan 5 Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin, beserta sejumlah uang yang diduga berkaitan dengan kasus korupsi yang dimaksud.
"Iya, kami mengamankan orang yang diduga terlibat dan sejumlah uang," ujar Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron, Sabtu (16/10). KPK diduga mengamankan mereka terkait dengan proyek pengadaan infrastruktur di Musi Banyuasin.
Hal senada disampaikan oleh Pelaksana Tugas Juru Bicara KPK, Ali Fikri. Keenam pejabat di lingkup Pemkab Musi Banyuasin tersebut ditangkap karena dugaan suap pengadaan barang dan jasa proyek infrastruktur meski sejauh ini belum ada informasi detail.
"Dalam kegiatan (OTT) tersebut, tim KPK mengamankan beberapa pihak pejabat di lingkungan Pemkab Muba," tutur Ali Fikri. "Sejauh ini ada sekitar enam orang. Di antaranya Bupati Kabupaten Muba dan beberapa ASN di lingkungan Pemkab Muba."
Lalu apa status hukum keenam orang yang terjerat OTT tersebut? Menurut Ali Fikri, KPK memiliki waktu 1x24 jam untuk menentukan status hukum pihak yang terjaring OTT, sehingga sampai saat ini Dodi belum ditetapkan akan sebagai tersangka atau tidak.
Apalagi karena pemeriksaan masih akan dilakukan secara intensif. Dodi dan 5 ASN Pemkab Musi Banyuasin sendiri sudah diperiksa di Kejaksaan Tinggi Sumsel dan sekarang telah dibawa ke Jakarta untuk pemeriksaan lanjutan.
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron turut mengungkap potensi OTT Musi Banyuasin ini akan dikembangkan apabila ditemukan bukti lainnya. "Semua masih proses penyelidikan yang bisa berkembang setelah kami kumpulkan bukti-bukti lainnya," tegas Ghufron.
(wk/elva)
