Juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan uji coba tersebut semakin menunjukkan kekhawatiran mereka tentang kemampuan militer Tiongkok yang akan memicu ketegangan.
- Zodiak Yanuarita
- Senin, 18 Oktober 2021 - 10:06 WIB
WowKeren - Tiongkok telah menguji kemampuan luar angkasa barunya dengan menggunakan rudal hipersonik. Hal itu sebagaimana dilaporkan oleh Financial Times pada Sabtu (16/10).
Mengutip beberapa sumber yang mengetahui uji tersebut, FT mengatakan bahwa Beijing telah meluncurkan rudal berkemampuan nuklir pada bulan Agustus lalu. Menurut pengakuan sejumlah sumber, rudal tersebut mengitari Bumi pada orbit rendah sebelum melaju menuju sasarannya.
Mereka menyebut jika hal itu "menunjukkan kemampuan luar angkasa canggih yang mengejutkan intelijen AS". Namun, rudal itu meleset dari sasarannya lebih dari 20 mil (32 kilometer), sebagaimana yang dikatakan tiga orang yang diberi pengarahan tentang intelijen kepada FT.
Namun terlepas dari itu, tetap saja Tiongkok telah menunjukkan kemajuan yang luar bisa pada senjata hipersoniknya, sebagaimana dikatakan oleh dua orang sumber. "Tes menunjukkan bahwa Tiongkok telah membuat kemajuan luar biasa pada senjata hipersonik dan jauh lebih maju daripada yang disadari pejabat AS," kata sumber.
Sumber FT mengatakan jika kendaraan luncur hipersonik itu dibawa oleh roket Long March, peluncuran yang biasanya diumumkan Tiongkok meskipun uji coba tersebut dirahasiakan. Sedangkan John Kirby selaku juru bicara Pentagon tidak akan mengomentari laporan tersebut secara spesifik.
Namun yang jelas, baginya, uji coba tersebut semakin menunjukkan kekhawatiran mereka tentang kemampuan militer Tiongkok. Yang mana, kemampuan militer semacam ini justru dikhawatirkan akan memicu ketegangan di kawasan sekitarnya.
"Kami telah memperjelas kekhawatiran kami tentang kemampuan militer yang terus dikejar Tiongkok, kata Kirby. "Kemampuan yang hanya meningkatkan ketegangan di kawasan dan sekitarnya."
Berangkat dari alasan inilah AS menganggap Tiongkok sebagai tantangan yang tak bisa disepelekan. "Itulah salah satu alasan mengapa kami menganggap Tiongkok sebagai tantangan mondar-mandir nomor satu kami," lanjutnya.
Tiongkok bukan satu-satunya negara yang tengah berjibaku untuk mengembangkan teknologi hipersonik. Selain Negeri Tirai Bambu, ada juga AS, Rusia dan setidaknya lima negara lain yang mengerjakan teknologi serupa.
(wk/zodi)