Data Nasabah Diduga Bocor dan Dijual Rp3,5 M di Forum Hacker, Bank Jatim Beri Klarifikasi
Nasional

Data nasabah Bank Jatim sebanyak 378 GB diduga bocor di RaidForums. Akun sang penjual disebut menjual data tersebut seharga USD250 ribu atau sekitar Rp3,5 miliar.

WowKeren - Masalah kebocoran data kembali menjadi pemberitaan Tanah Air. Pasca data dari layanan pengaduan Komisi Perlindungan Anak dan Indonesia (KPAI), kini diduga data nasabah Bank Jatim yang diduga bocor di forum peretas RaidForums.

Bahkan data nasabah Bank Jatim itu disebut diperjualbelikan senilai USD250 ribu atau sekitar Rp3,5 miliar. Data yang diperjualbelikan oleh akun @bl4ckt0r pun cukup besar, yakni mencapai 378 GB.

"Isinya meliputi 259 database," kata Dr Pratama Persadha selaku Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC, dikutip dari Detik Inet pada Jumat (22/10). "Beserta informasi sensitif seperti data nasabah, data karyawan, data keuangan pribadi, dan masih banyak lagi."

Isu kebocoran data ini pun telah sampai ke telinga manajemen Bank Jatim. Direktur TI dan Operasi Bank Jatim, Tonny Prasetyo, pun menegaskan bahwa pihaknya sudah bergerak cepat menyikapi isu tersebut dengan melakukan proses investigasi serta analisis forensik untuk mengkaji lebih dalam isu yang ada.


Dan hasilnya, Bank Jatim menemukan tidak ada kebocoran data nasabah seperti yang diisukan. Pasalnya kejahatan siber yang terindikasi tak sampai memasuki core system Bank Jatim.

"Hasil penelusuran awal mengindikasikan bahwa pelaku kejahatan siber melakukan intrusi pada sistem aplikasi pendukung, bukan pada core system Bank Jatim," terang Tonny. "Dengan kata lain, integritas data nasabah tetap terjaga dan para nasabah Bank Jatim bisa tetap tenang untuk melakukan transaksi keuangan perbankan."

Karena itulah, operasional dan layanan Bank Jatim tidak mengalami masalah serta dapat berjalan normal seperti biasanya. Bank Jatim juga akan terus meningkatkan perlindungan data perseroan agar tidak rentan terhadap kejahatan siber.

Perihal mitigasi risiko yang dilakukan, dijelaskan Tonny, pihak Bank Jatim sudah bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN) demi menerapkan standar pengamanan sistem informasi. Selain itu, Bank Jatim juga berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk proses investigasi dan penyelesaian masalah tersebut.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait