Heboh Menteri Yaqut Sebut Kemenag Hadiah untuk NU, Langsung Banjir Kritik dan Bantahan
kemenag.go.id
Nasional

Bantahan soal pernyataan kontroversial Menag Yaqut datang dari Sekjen PBNU itu sendiri. Kritikan juga disampaikan Komisi VII DPR RI serta PP Muhammadiyah kepada sang menteri.

WowKeren - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas membuat geger masyarakat dengan pernyataan soal kementerian yang dipimpinnya. Sebab menurutnya Kementerian Agama merupakan hadiah negara untuk Nahdlatul Ulama, yang disebutnya terkait dengan historis pendirian lembaga.

"Kemenag itu hadiah untuk NU, bukan umat Islam secara umum. Tapi spesifik untuk NU. Saya rasa wajar kalau sekarang NU memanfaatkan banyak peluang di Kemenag karena hadiahnya untuk NU," ungkap Yaqut dalam sebuah agenda webinar yang diunggah di kanal YouTube TVNU.

Pernyataan Yaqut ini pun seketika menuai protes dari banyak pihak. Mulai dari Pengurus Besar NU itu sendiri, hingga lembaga-lembaga lain yang menilai Yaqut tidak memahami sejarah serta peran Kemenag di Indonesia.

Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal Zaini menegaskan bahwa Kemenag bukan punya NU. "Kemenag hadiah negara untuk semua agama, bukan hanya untuk NU atau hanya untuk umat Islam," ujar Helmy dalam keterangannya, Minggu (24/10).

Semua pihak bisa memimpin Kemenag selama bertujuan untuk melahirkan kemaslahatan dan kesejahteraan. Helmy sendiri memang membenarkan NU punya peran penting dalam pembuatan Pancasila yang lebih majemuk untuk semua agama, namun bukan berarti Kemenag menjadi hadiah untuk NU.


Helmy pun menegaskan bahwa pernyataan Yaqut merupakan pendapat pribadi sang menteri, yang cukup disayangkan oleh Helmy. "Pada dasarnya, semua elemen sejarah bangsa ini punya peran strategis dalam pendirian NKRI, melahirkan Pancasila, UUD 1945 dalam keanekaragaman suku, ras, agama, dan golongan. Bhinneka Tunggal Ika," pungkasnya.

Bantahan juga disampaikan oleh Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu'ti. "Seharusnya menteri agam bersikap adil kepada semua agama dan organisasi," tutur Mu'ti lewat pesan singkatnya kepada CNN Indonesia, dikutip pada Senin (25/10).

"Setahu saya sejarah Kementerian Agama berbeda dengan yang disampaikan oleh Menteri Agama," imbuh Mu'ti. Karena itulah ia enggan berkomentar lebih jauh soal pernyataan kontroversial Menag Yaqut.

Sedangkan Ketua Komisi VII DPR RI Yandri Susanto menegaskan bahwa Kemenag merupakan milik seluruh masyarakat, dengan agama dan aliran kepercayaan manapun. "Kementerian Agama merupakan milik dari seluruh masyarakat Indonesia. Apalagi negara kita merupakan negara majemuk terdiri dari berbagai macam suku, budaya, dan agama," tegas Yandri kepada MNC Portal Indonesia.

"Hal tersebut dipertegas dalam sila ketiga Pancasila yakni Persatuan Indonesia," lanjut Yandri. "Artinya semua kementerian dan lembaga untuk semua anak bangsa tanpa terkecuali, termasuk Kementerian Agama yang memang semua agama dan organisasi dinaungi di sana."

Yandri pun berharap Menag Yaqut segera tabayyun dan melakukan klarifikasi. "Apalagi di Kementerian Agama ada yang namanya anggaran Moderasi Agama. Jangan ada merasa yang paling benar dan tidak ada yang dipinggirkan," pungkasnya.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait