Putri Mako dan Kei Komuro Resmi Menikah, 'Batal' Gelar Konferensi Pers Imbas Alami PTSD
Dunia

Pernikahan Putri Mako dan Kei Komuro sudah resmi didaftarkan pada Selasa (26/10) pagi. Namun rencana konferensi pers pasca pernikahan mereka diubah karena Putri Mako yang mengalami PTSD.

WowKeren - Pernikahan Putri Mako dan tunangannya yang berasal dari kalangan masyarakat biasa, Kei Komuro, akhirnya diselenggarakan pada Selasa (26/10). Pernikahan ini jelas menjadi sorotan setelah hubungan Mako dan Komuro terus diselimuti kontroversi karena skandal finansial yang menjerat.

Badan Rumah Tangga Kekaisaran Jepang dilaporkan telah mendaftarkan pernikahan ini pada Selasa pagi. Namun pernikahan pun diselenggarakan tanpa agenda besar-besaran, termasuk meniadakan upacara tradisional karena kontroversi tersebut.

Setelah menikah, Mako meninggalkan kediamannya di Kekaisaran Jepang dan tinggal sementara di sebuah kondominium di Tokyo. Ia bersama Komuro akan mempersiapkan kepindahan ke New York, Amerika Serikat di mana suaminya bekerja di firma hukum.

Mako tampak meninggalkan kediamannya sekitar pukul 10 pagi waktu setempat. Mako terlihat mengenakan gaun berwarna hijau terang dan membawa buket bunga, kemudian juga tampak berkali-kali membungkukkan badan di hadapan orang tuanya, Putra Mahkota Fumihito dan Putri Mahkota Kiko.


Mako dan adiknya, Putri Kako, terlihat sempat berpelukan sebelum sang putri yang kini menyandang nama Mako Komuro tersebut memasuki mobil dan bertolak ke Tokyo. Keluarga Mako terlihat terus melambaikan tangan seiring kepergian Mako yang diikuti sekitar 10 pekerja Badan Rumah Tangga Kekaisaran Jepang.

Sesampainya di Tokyo, Mako dan suami seharusnya dijadwalkan menggelar konferensi pers di sebuah hotel mulai pukul 12.00 waktu setempat. Namun agenda tersebut diubah menjadi bersifat "tertulis", di mana Mako dan Komuro hanya muncul untuk memberi sapaan kepada media dan dilanjutkan dengan menjawab lima pertanyaan yang telah disampaikan media sebelumnya secara tertulis.

Keputusan ini diambil demi menjaga kondisi mental Mako yang sebelumnya didiagnosis dengan post-traumatic stress disorder (PTSD) akibat kekerasan psikologis yang diterimanya dan keluarga selama bertahun-tahun. "(Putri Mako) merasa sangat khawatir hanya membayangkan akan menghadapi pertanyaan pers secara verbal," ungkap Badan Rumah Tangga Kekaisaran Jepang.

Pertanyaan yang disampaikan kepada Mako dan Komuro pun sudah diatur formatnya sesuai dengan yang disetujui oleh dokter yang merawat Mako. Setelah mendistribusikan jawaban secara tertulis itu, Mako dan Komuro akan meninggalkan lokasi konferensi pers.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait