BSSN Akui Situs Pusat Malware Diretas, Ternyata Aksi 'Balas Dendam' Hacker Brasil
Nasional

Situs Pusat Malware Nasional (Pusmanas) milik BSSN diretas pada Senin (25/10) pagi. Ada indikasi pelakunya berasal dari Brasil demi membalas aksi peretas Indonesia.

WowKeren - Situs pemerintah dilaporkan kembali dibobol peretas. Kali ini situs pusat malware milik Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) yang jadi korban, yang juga sudah diakui oleh sang juru bicara, Anton Setiawan.

Anton menyebut, situs Pusat Malware Nasional milik BSSN telah diretas oleh hacker, lebih tepatnya mengalami defacement. Yang dimaksud dengan defacement adalah pembajakan sebuah situs web dengan mengubah tampilannya.

"Ya benar (diretas). Saat ini penanganan situs tersebut telah dilakukan oleh Tim CSIRT BSSN, dikarenakan situs tersebut berisi data-data mengenai repositori malware," kata Anton lewat pesan singkat kepada CNBC Indonesia, Senin (25/10).

Anton menyebut ada indikasi pelaku berasal dari Brasil. Sedangkan mengutip dari sumber lain, disebutkan tim yang melakukan peretasan adalah theMx0nday yang mengaku melakukan aksi tersebut demi membalas peretas Indonesia.


"Deface ini adalah balasan untuk orang payah dari Indonesia yang melakukan hack pada situs-situs Brazil. Lihat betapa mudah untuk menghancurkan negaramu," demikian kutipan pernyataan peretas di laman Pusmanas BSSN, dikutip dari Kontan, Selasa (26/10).

Peretasan oleh hacker Indonesia yang dimaksud dialami oleh 3 situs pemerintahan Brasil. Dan aksi defacement terhadap laman BSSN ini dimaksudkan untuk membalas aksi peretas Indonesia tersebut.

Lantas apakah defacement tergolong dalam peretasan yang berbahaya? Ketua Lembaga Riset Siber Indonesia (CISSReC) Pratama Persadha mengingatkan bahwa peretasan ini bisa jadi bukan serangan ringan, sehingga diperlukan digital forensik dan audit keamanan informasi secara menyeluruh.

"Jangan dianggap semua serangan deface itu adalah serangan ringan. Bisa jadi hacker-nya sudah masuk sampai ke dalam," ujar Pratama yang pernah menjadi pejabat Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg), "cikal bakal" BSSN tersebut.

Namun demikian, Pratama menyayangkan situs BSSN, yang notabene merupakan institusi yang semestinya paling aman dari serangan siber, malah gampang diretas. "Saat ini yang terpenting adalah data di dalamnya tersimpan dalam bentuk encrypted. Dengan demikian, kalaupun tercuri, hacker tidak akan bisa baca isinya," kata Pratama, dikutip dari Antara.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait