Aturan PCR Murah Ala Jokowi Difinalisasi Kemenkes, DPR Malah Minta Harga Rp75 Ribu
Nasional

Presiden Joko Widodo meminta harga tes PCR kembali ditekan sampai Rp300 ribu. Namun Anggota Komisi IX DPR RI dari F-PKS menilai harga tes PCR dimurahkan lagi, atau kalau bisa gratis.

WowKeren - Presiden Joko Widodo meminta agar harga tes RT-PCR kembali diturunkan, yakni menjadi Rp300 ribu. Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, sejalan dengan kewajiban calon penumpang pesawat dari dan ke Jawa-Bali menunjukkan hasil negatif COVID-19 tes PCR.

Padahal saat ini harga tes PCR di Jawa-Bali dikenakan tarif tertinggi Rp495 ribu. Sedangkan di luar Jawa-Bali maksimal Rp525 ribu. Meski demikian, harga ini bisa naik berkali-kali lipat lewat program "PCR Ekspres" yang sempat dibocorkan YLKI sebelumnya.

Lantas dengan permintaan Jokowi ini, apa kata Kementerian Kesehatan? Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 dari Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, menyatakan bahwa pihaknya tengah memfinalisasi pembahasan tersebut bersama beberapa kementerian/lembaga.

"Saat ini sedang dikaji bersama dengan Satgas, BNPB, Kemkes, Kemenhub. Dan dilakukan konsultasi dengan berbagai pihak dengan organisasi profesi, pihak lab, distributor juga auditor pemerintah," kata Siti Nadia kepada Kumparan, Selasa (26/10). "Setelah final akan disampaikan."


Dan meski sudah diupayakan agar lebih murah, Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PKS, Alifudin, menilai harga tes COVID-19 dengan metode RT-PCR bisa ditekan lagi. Tak main-main, Alifudin berpandangan harga tes COVID-19 dengan PCR bisa mencapai Rp75 ribu sebagaimana kisaran tarif rapid test antigen.

Menurut Alifudin, para pengusaha lab tes PCR sudah meraih banyak untung sejak awal pandemi COVID-19. Bahkan kalau bisa, tes COVID-19 dengan RT-PCR dibuat gratis.

"Sejak awal sudah untung besar. Karena pandemi COVID-19 ini tentang kemanusiaan, baiknya semua yang ingin PCR bisa mendapat harga lebih murah lagi, atau kalau bisa gratis," ujar Alifudin dalam keterangannya.

"Harga Rp300.000 ini sama seperti usulan Gubernur Kalbar dan Kemenkes di bulan Agustus lalu," imbuhnya. "Seharusnya Presiden bisa lebih murah lagi, misal menurunkan harga PCR menjadi Rp75.000 seperti antigen."

Alifudin juga mengharapkan ketegasan pemerintah apabila ada lab yang mematok harga lebih mahal untuk tes COVID-19. "Kami berharap setelah reses akan meminta Pimpinan Komisi IX untuk memanggil pihak terkait, bahwa pandemi COVID-19 ini tidak dijadikan ladang bisnis pihak tertentu," pungkasnya menegaskan.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait