Polisi Bantah Sopir Jadi Tersangka Kecelakaan Maut TransJakarta, Proses Dramatis Evakuasi Disorot
transjakarta.co.id
Nasional

Polda Metro Jaya membantah telah menetapkan sopir bus yang turut menjadi korban tewas dalam kecelakaan TransJakarta di Halte Cawang Ciliwung pada Senin (25/10) pagi sebagai tersangka.

WowKeren - Kecelakaan maut yang dialami dua bus TransJakarta pada Senin (25/10) pagi di Halte Cawang Ciliwung, Jakarta Timur kembali disorot. Sebab Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan bahwa sopir yang turut menjadi korban tewas dalam peristiwa itu telah dijadikan tersangka.

Namun polisi rupanya membantah telah menetapkan mendiang sopir sebagai tersangka lantaran kasus masih dalam penyelidikan. "Kami penetapan tersangka harus gelar dulu," ujar Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Argo Wiyono, Rabu (27/10).

"Karena masih kumpulkan data yang kuat dari hasil olah Traffic Accident Analysis (TAA) Korlantas, kemudian masih mengumpulkan saksi yang mendukung. Jadi, sementara belum dapat disimpulkan penyebab kecelakaan dari kelalaian sopir sendiri," imbuh Argo.

Saat ini pihaknya masih mengumpulkan berbagai bukti dan keterangan. Sehingga terlalu dini untuk menyimpulkan sopir yang sudah meninggal tersebut sebagai tersangka kecelakaan.

Sebab terdapat banyak faktor yang menimbulkan kecelakaan, termasuk kelelahan. Oleh karena itulah pihaknya akan memanggil pengawas HRD TransJakarta untuk mengetahui pembagian sif kerja sopir dan SOP-nya.


"Misal dari pukul 04.00 WIB sudah keluar, nanti sif pukul 05.00 WIB sampai 14.00 WIB. Nah, setelah jam 14.00 WIB itu sopir istirahat atau ada kegiatan lain, karena semua berpengaruh," terang Argo.

Dua bus TransJakarta terlibat dalam kecelakaan maut pada Senin pagi. Salah satu korban tewas dalam peristiwa ini adalah sopir bus yang menabrak dari belakang, yang belakangan disebut-sebut menjadi tersangka.

Proses evakuasi sopir korban meninggal ini pun kembali disorot karena berlangsung dramatis, sebagaimana disampaikan Kasie Operasional Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta Timur, Gatot Sulaiman. Menurut Gatot, korban terjepit di bangku kemudi akibat bagian depan bus ringsek menabrak armada TransJakarta di depannya.

"Korban sudah meninggal sebelum Damkar datang," tutur Gatot kepada Tempo. Menurutnya, Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jaktim sampai menurunakn 20 personel untuk mengevakuasi para korban.

Tim Damkar menggunakan alat bantu untuk membuka badan bus yang menjepit korban. Saat itu para petugas masih berharap korban bisa diselamatkan dan segera mendapat pertolongan medis di rumah sakit.

Proses evakuasi berjalan selama satu jam, dan ketika berhasil dikeluarkan, sopir bus itu dalam kondisi terluka parah di bagian kepala. Sopir pun dinyatakan meninggal di lokasi.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait