Jelang Konferensi Glasgow, Program Lingkungan PBB Akui Rencana Kurangi Polusi Karbon Belum Tercapai
pixabay.com/Ilustrasi/padrinan
Dunia

Direktur eksekutif Program Lingkungan PBB (UNEP) Inger Andersen mengatakan bahwa negara-negara G20 turut bertanggung jawab atas sebagian besar emisi yang ada dunia.

WowKeren - Kenaikan suhu bumi masih menjadi perhatian utama Perserikatan Bangsa-Bangsa menjelang Konferensi Perubahan Iklim yang akan digelar di Glasgow, Skotlandia. PBB mengatakan bahwa komitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca menempatkan bumi di jalur untuk mencatat kenaikan suhu rata-rata 2,7 sebesar derajat Celsius.

PBB menyebut kondisi tersebut sebagai bencana abad ini. Menjelang beberapa hari sebelum KTT iklim COP26 di kota Glasgow, Skotlandia, Program Lingkungan PBB (UNEP) mengatakan pada hari Selasa (26/10) bahwa rencana nasional untuk mengurangi polusi karbon masih merupakan "janji yang lemah, belum tercapai".

Direktur eksekutif UNEP Inger Andersen mengatakan kepada Al Jazeera bahwa negara-negara G20 turut bertanggung jawab atas sebagian besar emisi yang ada dunia. Terutama mereka yang termasuk dalam kategori negara maju.

"Negara-negara G20 bertanggung jawab atas 78 persen dari semua emisi sehingga 'hal yang harus dilakukan' ada pada mereka," ungkapnya. "Negara-negara maju memiliki tanggung jawab khusus untuk benar-benar meningkatkan, tetapi sebenarnya semua orang melakukannya, semua 193 negara anggota."


Andersen melanjutkan bahwa masih banyak dari tindakan yang dijanjikan oleh negara-negara ditunda hingga tahun 2030. Yang mana menurut para ilmuwan itu artinya akan sangat terlambat untuk menghentikan kerusakan yang paling buruk akibat perubahan iklim global.

"Kita perlu bertindak sekarang," tegasnya. Peristiwa cuaca ekstrem termasuk badai super, kebakaran hutan, dan banjir semakin melanda negara-negara di seluruh dunia, bahkan peningkatan suhu global sekecil apa pun akan memperburuk situasi.

Organisasi Meteorologi Dunia PBB mengatakan jika konsentrasi gas rumah kaca telah mencapai rekor tahun lalu. Bumi juga disebutnya "jauh dari jalur" untuk membatasi kenaikan suhu. Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan laporan pada hari Selasa menunjukkan dunia "masih berada di jalur menuju bencana iklim".

"Kesenjangan emisi adalah hasil dari kesenjangan kepemimpinan," tegas Guterres dalam konferensi pers. "Era setengah-setengah dan janji-janji kosong harus diakhiri. Waktu untuk menutup kesenjangan kepemimpinan harus dimulai di Glasgow."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru