Pemprov DKI Batal Tambah 10 Ribu Sekolah Gelar PTM, Wagub Beber Alasannya
Nasional
Sekolah di Tengah Corona

Pemprov DKI Jakarta batal menambah jumlah sekolah yang menggelar PTM menjadi 10 ribu sekolah. Adapun alasan dibalik batalnya penambahan sekolah itu disampaikan oleh Wagub DKI.

WowKeren - Sejumlah sekolah telah melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Meski demikian, seluruh pihak terlibat harus tetap memperhatikan protokol kesehatan (prokes).

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyebut akan menambah jumlah sekolah yang melaksanakan PTM terbatas menjadi 10 ribu. Akan tetapi, baru-baru ini, Pemprov DKI Jakarta diketahui batal menambah jumlah sekolah menjadi 10 ribu. Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria lantas membeberkan alasan batalnya.

Riza mengatakan bahwa pembatalan tambahan sekolah menjadi 10 ribu itu lantaran ribuan sekolah mesti mengulang tahapan asesmen. Menurutnya, setiap sekolah yang hendak melaksanakan PTM harus dipastikan melalui asesmen kesiapan sekolah dan asesmen BDR atau belajar dari rumah, serta mengikuti pelatihan.

"Saat ini sebagian sekolah sedang mengikuti pelatihan dan sebagian juga ada yang mengikuti remedial pelatihan," beber Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (29/10).


Lebih lanjut, Riza merinci ada sekitar 142 sekolah yang saat ini dilaporkan belum siap mengikuti PTM dan remedial pelatihan. Kemudian 2.908 sekolah masih harus mengikuti remedial pelatihan dengan rincian 1.091 remedial pelatihan tahap 2, 3, 4, 5, sementara 1.817 sekolah lainnya remedial pelatihan tahap 6. Sehingga, keseluruhan tambahan sekolah berjumlah 3.050 yang akan melaksanakan PTM pada 8 November mendatang.

Sementara itu, Kasubag Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taga Radja Gah menerangkan bahwa saat ini sudah ada 7.614 sekolah yang menggelar PTM. Adapun penambahan sekolah yang melaksanakan PTM dilakukan pada 25 Oktober lalu. "Jadi kan yang tahap IV itu 6.623 sekolah, ditambah kemarin yang 25 Oktober ada 991 sekolah," ungkap Taga.

Kemudian, Taga menuturkan bahwa saat ini ada beberapa sekolah swasta yang enggan melanjutkan izin pembukaan sekolah sehingga pihaknya menargetkan pembukaan 10 ribu sekolah itu diundur ke November 2021. "Itu banyaklah yang terkait dengan manajemen sekolah. Kan tidak bisa dipaksa," papar Taga.

"Mungkin November akan ada penambahan lagi," pungkas Taga. "Belum tahu kapan nambahnya, di awal atau tengah atau akhir November karena sedang proses semua."

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait