WHO Nilai Tingkat Penularan COVID-19 di Seluruh Wilayah Indonesia Sudah Rendah
Nasional

Berdasarkan laporan tersebut, angka COVID-19 mingguan Indonesia periode 25-31 Oktober mencapai 4.339 kasus. Angka tersebut turun 18 persen dibanding minggu sebelumnya.

WowKeren - Kasus virus corona (COVID-19) di Indonesia telah mengalami penurunan akhir-akhir ini. Dalam laporan rutinnya per 3 November 2021, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan menyebutkan bahwa kasus COVID-19 mingguan Indonesia memiliki tingkat penularan komunitas yang rendah.

"Dari 25 hingga 31 Oktober, kasus COVID-19 mingguan nasional per 100 ribu penduduk di wilayah Jawa-Bali dan di provinsi di luar wilayah Jawa-Bali (non-Jawa-Bali) adalah 2,0," tulis laporan WHO tersebut. "Kasus mingguan di semua wilayah tetap pada tingkat penularan komunitas (CT1) yang rendah selama tujuh hingga delapan minggu terakhir. Analisis tingkat provinsi dan kabupaten diperlukan untuk mengevaluasi tren ini dan mengidentifikasi klaster baru jika muncul."

Berdasarkan laporan tersebut, angka COVID-19 mingguan Indonesia periode 25-31 Oktober mencapai 4.339 kasus. Angka tersebut turun 18 persen dibanding minggu sebelumnya.

Sedangkan angka kematian akibat COVID-19 mingguan Indonesia pada periode 25-31 Oktober mencapai 200 kasus. Angka tersebut turun 21 persen dibandingkan minggu sebelumnya.


"Seluruh provinsi berada di tingkat penularan komunitas yang rendah selama periode 25-31 Oktober 2021," lanjutnya. "Berdasarkan pedoman sementara WHO, ini berarti risiko infeksi COVID-19 untuk populasi umum rendah dan sedikit kasus penularan lokal dan tersebar luas yang terdeteksi dalam 14 hari terakhir."

Kasus COVID-19 di seluruh juga dilaporkan terus menurun sejak Agustus 2021. WHO pun menyatakan pentingnya setiap tingkat administrasi untuk memantau setiap kemungkinan klaster yang untuk memastikan respons yang cepat dan penahanan potensi wabah.

"Contact tracing lengkap untuk setiap kasus yang diidentifikasi sangat penting untuk mencegah penyebaran infeksi," tambahnya.

Adapun positivity rate nasional telah berada di bawah 2 persen selama enam minggu terakhir. Namun angka tersebut hanya bisa ditafsirkan dengan tepat jika didukung oleh pengawasan dan pengujian komprehensif dengan proporsi 1 per 1.000 orang diuji tiap minggunya.

"Sejak pertengahan Mei 2021, tingkat pengujian > 1 per 1000 populasi per minggu telah dipertahankan; dalam tujuh minggu terakhir, angkanya > 4 per 1000 penduduk per minggu," paparnya. "Sangat penting untuk memastikan kelanjutan dari strategi pengujian yang ketat untuk cepat mengidentifikasi kasus COVID-19 di antara kasus yang dicurigai dan kontak dekat. Selain itu, penting untuk melakukan analisis terpisah dari tingkat pengujian berdasarkan untuk tujuan pengujian (misalnya, untuk kasus suspek, kontak dekat, dan skrining) untuk tujuan perencanaan dan tanggapan."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru