Khawatirkan Posisinya, Jepang Enggan Terima Proposal Perdamaian Akhiri Perang Korea
Dunia

Jepang khawatir bahwa langkah perdamaian semacam ini justru berpotensi memperumit posisinya untuk menyelesaikan masalah penculikan di masa lalu oleh Korea Utara.

WowKeren - Jepang telah menunjukkan keengganan untuk menerima proposal Korea Selatan untuk menyatakan bahwa Perang Korea telah secara resmi berakhir. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk membujuk Korea Utara agar mau melakukan negosiasi denuklirisasi.

Hal tersebut sebagaimana dikatakan oleh sumber-sumber diplomatik pada Sabtu (6/11), yang mengungkapkan kesenjangan dalam upaya yang juga melibatkan Amerika Serikat. Keengganan ini pun bukan tanpa alasan.

Jepang khawatir bahwa langkah perdamaian semacam ini justru berpotensi memperumit posisinya untuk menyelesaikan masalah penculikan di masa lalu oleh Korea Utara terhadap warga negaranya. Kerumitan ini muncul di saat yang sama ketika program pengembangan nuklir dan rudal yang dilakukan oleh Korea Utara dianggap bertentangan dengan resolusi Dewan Keamanan PBB.


Diketahui, Korea Utara dan Amerika Serikat secara teknis masih dalam keadaan perang saat ini. Pasalnya, Perang Korea 1950-1953 berakhir dengan gencatan senjata api, bukan perjanjian damai. Perang Korea itu terjadi dengan pasukan PBB yang dipimpin AS bertempur bersama Korea Selatan melawan Korea Utara, yang didukung oleh Tiongkok dan Uni Soviet.

Jepang menyatakan keprihatinannya bulan lalu. Kala itu, pejabat seniornya yang bertanggung jawab atas Korea Utara bertemu dengan rekan-rekannya dari AS dan Korea Selatan di Washington. Namun, Amerika Serikat kemudian tidak menjelaskan posisinya secara gamblang, menurut sumber tersebut.

Sementara itu pada bulan September lalu, Presiden Korea Selatan Moon Jae In mengatakan dalam pidatonya di Majelis Umum PBB bahwa ia akan berusaha untuk menyatakan secara resmi berakhirnya Perang Korea. Ia juga menyebut Tiongkok sebagai mitra potensial bersama dengan Korea Utara dan Korea Selatan beserta Amerika Serikat. Namun ia tidak menyebut Jepang.

Sumber menambahkan bahwa pada pertemuan pejabat senior yang digelar 19 Oktober lalu, Noh Kyu Duk selaku perwakilan khusus Korea Selatan untuk urusan perdamaian dan keamanan Semenanjung Korea, menggarisbawahi perlunya melanjutkan proposal Moon. Menanggapi hal ini, Takehiro Funakoshi, kepala Biro Urusan Asia dan Oseania Kementerian Luar Negeri Jepang, mengatakan terlalu dini untuk membahas proposal tersebut mengingat Korea Utara masih berulang kali melakukan uji coba rudal.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru