Teddy 'Seret' Rizky Febian Hingga Kecewa Soal Isu Bunuh Lina, Sule: Hati-Hati
Instagram/ferdinan_sule
Selebriti

Teddy Pardiyana masih terus mengungkit masalah aset hingga menyangkal isu membunuh Lina,. Disisi lain, Sule sempat mengungkap reaksi tegas karena Rizky Febian cs terus terseret.

WowKeren - Teddy Pardiyana diduga tak akur dengan anak-anak Lina Jubaedah dari pernikahan dengan Sule. Ia belakangan terus membahas Rizky Febian maupun Putri Delina di depan awak media. Suami kedua mendiang Lina itu sempat menegaskan kalau aset kos yang kabarnya diwariskan buat Rizky itu sebenarnya adalah miliknya. Ia juga menyentil bekas sopir Lina yang kini bekerja pada.

"Kalau memang Aa Iky atau pihak lain mengakui ini kosannya, tolong perlihatkan legalitasnya. Silakan buktikan," kata Teddy pada Indosiar. "Sampai sekarang dari tahun 2018 yang pertama enggak setor sama saya. Terus sekarang (uangnya) diambil Pak Ecet, sopir si Bunda dan saya dulu, tadi ditanyain (uangnya) dibawa Pak Ecet."

Teddy juga mengungkit fitnah keji kalau ia merencanakan pembunuhan Lina. Ia menegaskan kalau Lina benar-benar meninggal karena sakit.


"Kalau otaknya, nalarnya pinter cerdas, akhirnya kasusnya kan sudah jelas," kata Teddy. "Hasil forensik ini memang pure sakit, jejak rekam medis jelas kan pingsan empat kali, yang ke empat gak ketolong, langsung malaikat Izrail cabut nyawanya, bukan saya."

Sementara itu, Sule sebagai ayah dari Rizky rupanya tak tinggal diam. Ia seolah ingin memperingatkan Teddy agar berhati-hati.

"Dalam hidup berhati-hati, ingat hati-hati dalam melangkah, dalam mengambil keputusan, hati-hati," ujar Sule. "Netizen sekarang sudah cerdas, saya gak mau mencari siapa yang salah, siapa yang benar. Ayo silakan urusin semuanya. Dibicarakan secara terbuka. Gak mungkin Rizky Febian yang sudah saya didik dari kecil, tidak memberikan haknya Bintang."

2020 lalu, Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Saptoni Erlangga sudah mengumumkan hasil otopsi jenazah Lina. Hasil autopsi jenazah Lina Jubaedah sudah diumumkan. Ibu lima anak itu meninggal bukan karena ada kekerasan ataupun diracun.

"Akan tetapi akibat penyakit, yaitu adanya gambaran penyakit hipertensi yang kronis," kata Erlangga di kantor Polrestabes Bandung, Jumat (31/1/2020). "Kemudian adanya pembesaran atau hipertrofi (peningkatan ukuran serat otot) pada organ jantung."

(wk/riaw)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait