BNPB Salurkan Bantuan Senilai Rp1,5 Miliar Untuk Penanganan Banjir Di Kalimantan Barat
Twitter/BNPB_Indonesia
Nasional

Banjir yang melanda Kalimantan Barat (Kalbar) beberapa waktu lalu menyebabkan banyak korban. Maka dari itu, BNPB menyalurkan sejumlah bantuan kepada para korban banjir tersebut.

WowKeren - Beberapa waktu lalu, Kalimantan Barat (Kalbar) menghadapi bencana alam banjir bandang yang menyebabkan dua orang meninggal. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pun memperingatkan sejumlah daerah yang juga berpotensi terjadi banjir bandang.

Menanggapi banjir bandang yang terjadi di Kalbar, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan bantuan berupa Dana Siap Pakai (DSP) sebesar Rp1,5 miliar guna penanganan bencana alam tersebut. Adapun bantuan tersebut khusunya untuk penanganan banjir bandang yang melanda empat kabupaten dan terdampak paling parah di Kalbar.

Selain itu, BNPB juga memberikan bantuan logistik dan peralatan kepada pengungsi serta petugas BPBD setempat. Adapun bantuan yang diberikan adalah berupa paket makanan siap saji, tenda, selimut, matras, perahu, serta masker, mengingat saat ini juga masih berada pada kondisi pandemi COVID-19.


"Bantuan tersebut antara lain Kabupaten Sintang Rp500 juta, Kabupaten Melawi Rp500 juta, Kabupaten Sanggau Rp250 juta, dan Kabupaten Sekadau Rp250 juta," ungkap Kepala BNPB Ganip Warsito kepada Antara, Rabu (10/11).

Ganip menuturkan dua kabupaten yang paling parah akibat dari banjir bandang Kalbar itu adalah Kabupaten Sintang. Maka dari itu Kabupaten Sintang mendapatkan bantuan berupa selimut 300 buah, makanan siap saji sebanyak 504 paket, lauk pauk sebanyak 501 paket, masker KF 94 sebanyak 5 ribu buah, matras 300 lembar, 2 set tenda pengungsi, serta 2 unit perahu.

Sementara untuk korban banjir di Melawi mendapatkan bantuan berupa selimut 200 buah, makanan siap saji sebanyak 504 paket, lauk pauk sebanyak 501 paket, masker KF 94 5 ribu buah, dan matras 300 lembar. Ganip menuturkan bahwa fenomena La Nina berdampak pada peningkatan curah hujan lah yang menjadi penyebab banjir di Kalbar.

Selain itu, kata Ganip, sesuai dengan prediksi dari BMKG, La Nina akan terjadi hingga Januari-Februari 2022. Hujan dengan intensitas tinggi membuat debit air Sungai Kapuas dan Melawi itu lah yang memicu terjadinya banjir di Kalbar. Maka dari itu, ia mengatakan bahwa penanganannya harus disiasati dengan mitigasi yang tepat dan benar.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait