Presiden Tiongkok Ingatkan Agar Ketegangan Di Asia-Pasifik Tak Berlarut, Picu 'Perang Dingin'
Xinhua/Li Xueren
Dunia

Presiden Tiongkok, Xi Jinping menyoroti ketegangan yang terjadi di kawasan Asia-Pasifik. Ia bahkan menyebut jika hal ini terjadi terus-menerus akan memicu kembali ke era 'Perang Dingin'.

WowKeren - Pada Kamis (11/11), Presiden Tiongkok, Xi Jinping memberikan peringatan agar tidak membiarkan ketegangan di kawasan Asia-Pasifik terjadi secara berlaru-larut. Hal ini lantaran bisa memicu mentalitas Perang Dingin terjadi kembali.

Adapun pernyatan mengenai ketegangan itu disampaikan oleh Xi Jinpin di sela-sela pertemuan puncak tahunan Forum Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik datang beberapa minggu setelah Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Australia mengumumkan aliansi keamanan baru di kawasan yang akan melihat negeri kanguru membangun kapal selam nuklir. Kesepakatan ini diketahui dikecam keras oleh Tiongkok.

Xi Jinping menyampaikan pesan tersebut dalam sebuah video konferensi pers KTT CEO di APEC yang diselenggarakan oleh Selandia Baru dalam format virtual. Kemudian, Xi juga akan dijadwalkan menghadiri pertemuan online dengan para pemimpin Lingkar Pasifik lainya, termasuk Presiden AS Joe Biden pada Sabtu (13/11) mendatang.


Dalam pidatonya itu, Xi Jinping juga mengatakan upaya untuk menarik batas-batas di kawasan di sepanjang garis ideologis atau geopolitik akan gagal. Menurutnya, kawasan tersebut harus memastikan agar jalur pasokan tetap berfungsi dan terus meliberalisasi perdagangan dan investasi.

"Kawasan Asia-Pasifik tidak dapat dan tidak boleh terulang kembali ke dalam konfrontasi dan perpecahan era Perang Dingin,” papar Xi Jinping. "Tiongkok akan tetap teguh dalam memajukan reformasi dan keterbukaan sehingga dapat menambah dorongan bagi pembangunan ekonomi."

Xi Jinping mengatakan tugas paling mendadak di kawasan tersebut adalah melakukan upaya habis-habisan untuk memerangi pandemi COVID-19 dan keluar dari bayang-bayangnya sesegera mungkin. Sementara itu, pengacara hak asasi manusia Amal Clooney juga menyampaikan pendapatnya di KTT CEO bahwa ia percaya demokrasi liberal dapat meningkatkan HAM Global dengan menekan negara-negara otokratis, dan bisnis perlu memainkan perannya.

Secara keseluruhan, diketahui anggota APEC menyumbang hampir 3 miliar orang dan sekitar 60 persen dari PDB dunia. Akan tetapi dengan adanya ketegangan mendalam yang terjadi melalui kelompok 21 negara dan wilayah yang tidak mungkin termasuk seperti AS, Tiongkok, Taiwan, Rusia, dan Australia. Kemudian banyak negara di Asia yang berusaha untuk menyeimbangkan pengaruh Tiongkok dan AS di bidang ekonomi serta geopolitik.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru