Keluarkan Pernyataan Langka, Dewan Keamanan PBB Desak Militer Myanmar Hentikan Kekerasan
AFP
Dunia

Dewan Keamanan semakin geram melihat sikap militer Myanmar yang semakin tidak bisa ditolerir atas perlakuan kejahatan kemanusiaan terhadap masyarakat sipil.

WowKeren - Seperti yang diketahui, kudeta yang dilakukan oleh junta militer Myanmar, hingga saat ini masih menjadi isu internasional yang terus disorot publik. Pasalnya, kudeta ini telah banyak menimbulkan dampak.

Pada Rabu (10/11), Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengeluarkan sebuah pernyataan langka dan disetujui oleh semua 15 anggota. Dewan Keamanan PBB menyatakan keprihatinan yang mendalam atas meningkatnya kekerasan di seluruh Myanmar. Pihaknya pun lantas menyerukan agar kekerasan tersebut untuk segera diakhiri dan bagi militer diminta untuk menahan diri sepenuhnya.

Pernyataan ini dibuat menanggapi laporan tentang penumpukan senjata berat dan pasukan di negara bagian Chiin barat, menunjukkan serangan tentara yang akan segera terjadi untuk mengusir kelompok-kelompok milisi yang dibentuk setelah militer menggulingkan pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi.

"Anggota Dewan Keamanan menyatakan keprihatinan mendalam atas kekerasan lebih lanjut baru-baru ini di seluruh Myanmar," bunyi keterangan Dewan Keamanan PBB dilansir dari Al Jazeera. "Mereka menyerukan penghentian segera kekerasan dan untuk memastikan keselamatan warga sipil."


Mengenai seruan dari Dewan Keamanan PBB tersebut, militer Myanmar tidak berkomentar tentang situasi di Chin yang merupakan wilayah perbatasan yang bergejolak dan telah menjadi garis depan perlawanan terhadap kekuasaan militer. Sementara untuk masyarakat yang melakukan aksi demo juga telah dilumpuhkan dengan kekerasan dari militer.

Militer Myanmar sendiri diketahui berjuang untuk memerintah dan menghadapi perlawanan bersenjata dari milisi dan pemberontak etnis minoritas yang disebut bersekutu dengan pemerintah bayangan yang disebutnya sebagai "teroris". Dalam pernyataan yang dirancang oleh Inggris itu kembali menyampaikan keprihatinan mendalam bagi kondisi di Myanmar.

"Anggota Dewan Keamanan mengulangi keprihatinan mendalam mereka pada perkembangan di Myanmar menyusul deklarasi keadaan darurat yang diberlakukan pada 1 Februari dan seruan mereka pada militer untuk menahan diri sepenuhnya," ungkap Dewan Keamanan PBB dalam pernyataan. "Mereka mendorong dilakukannya dialog dan rekonsiliasi sesuai dengan keinginan dan kepentingan rakyat Myanmar."

Selain itu, Dewan Keamanan PBB juga menyerukan mengenai akses kemanusiaan penuh, aman, dan tanpa hambatan ke semua orang yang membutuhkan dan perlindungan keselamatan, serta keamanan personel kemanusiaan dan medis.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru