Ketua ITF Sebut Tak Akan Boikot Tiongkok Atas Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Petenis Peng Shuai
AFP
Dunia

Sebelumnya, WTA telah memutuskan untuk menangguhkan turnamen tenis wanita di Tiongkok sebagai bentuk dukungan kepada Peng Shuai. Namun hal berbeda tampaknya dilakukan oleh ITF.

WowKeren - Beberapa waktu lalu, publik menyoroti mengenai dugaan pelecehan seksual yang menimpa bintang tenis wanita asal Tiongkok, Peng Shuai. Adapun kasus tersebut dibagikan oleh Peng melalui media sosial Weibo.

Peng mengatakan bahwa ia dipaksa untuk berhubungan intim dengan mantan Wakil Perdana Menteri Tiongkok, Zhang Gaoli. Tak lama setelah mengungkapkan cerita tersebut, Peng sempat "menghilang" dan memicu kekhawatiran banyak pihak, tak terkecuali Asosiasi Tenis Wanita (WTA).

Akan tetapi, kini Peng telah kembali muncul ke hadapan publik dan menyatakan bahwa ia dalam kondisi aman, serta baik-baik saja. Sementara itu, WTA mendesak agar Tiongkok mengusut kasus dugaan pelecehan seksual yang menimpa Peng, bahkan menangguhkan seluruh pertandingan tenis di Tiongkok.


Sementara itu, berbeda dengan WTA, Presiden Federasi Tenis Internasional (ITF) David Haggerty, mengatakan bahwa pihaknya tidak akan memboikot Tiongkok atas urusan Peng lantaran tidak ingin "menghukum" satu miliar orang. Ketua dan CEO WTA Steve Simon mengatakan bahwa langkah untuk menangguhkan turnamen di Tiongkok itu dapat menelan biaya ratusan juta dolar WTA disebut mendapat dukungan dari dewan direksi tur.

Di sisi lain, ATP, yang mengatur tenis putra pun menolak untuk mengikuti apa yang dilakukan oleh WTA dalam menangguhkan turnamen di Tiongkok. Saat ini, ITF yang merupakan badan teknis secara keseluruhan, juga telah menolak langkah tersebut. "Sebagai badan pengatur teknis, kami mendukung semua hak perempuan," tutur Haggerty kepada BBC, Senin (6/12).

"Tuduhan Peng perlu diseleidiki, dan kami akan terus bekerja di belakang layar dan langsung menyelesaikan ini," papar Haggerty. "Tetapi Anda harus ingat, bahwa ITF adalah badan pengatur olahraga di seluruh dunia, dan salah satu hal yang menjadi tanggung jawab kami adalah pengembangan akar rumput."

Haggerty lantas menekankan bahwa pihaknya tidak ingin menghukum seluruh masyarakat Tiongkok atas dasar kasus dugaan pelecehan seksual terhadap Peng. "Jadi kami akan terus menjalankan acara junior kami di negara ini dan acara senior kami yang ada di sana untuk saat ini," tegasnya.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru