Tak Hanya Berkat Vaksinasi, Kasus COVID-19 RI Turun Diduga Karena Banyak Orang Sudah Terpapar
sehatnegeriku.kemkes.go.id
Nasional

Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) Dwi Agustian menjelaskan bahwa rata-rata jumlah orang yang telah divaksinasi harus mencapai 70 persen untuk bisa mendapat perlindungan komunal.

WowKeren - Kasus virus corona (COVID-19) di Indonesia kini telah menurun drastis dibandingkan puncak gelombang pada pertengahan tahun 2021 lalu. Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) Dwi Agustian lantas menduga penurunan kasus COVID-19 saat ini bukan hanya karena vaksinasi saja.

Dwi menjelaskan bahwa rata-rata jumlah orang yang telah divaksinasi harus mencapai 70 persen untuk bisa mendapat perlindungan komunal. Sedangkan di Indonesia, cakupan vaksinasi COVID-19 masih belum mencapai 70 persen.

"Pertanyaan apakah penurunan kasus saat ini karena vaksinasi atau karena infeksi? Yang disebut infeksi adalah natural infeksi. Jadi secara teori kita dapatkan threshold vaksinasi rate untuk memproteksi kita dari kejadian banyak besar 70 persen," tutur Dwi dalam kanal YouTube Satu Jam Berbincang Ilmi, dikutip pada Senin (13/12).

Oleh sebab itu, Dwi menduga penurunan kasus COVID-19 bisa saja berasal dari infeksi Varian Delta beberapa waktu lalu. Kala itu banyak masyarakat yang terinfeksi Varian Delta, sehingga banyak orang yang memiliki imunitas alami di tubuh masing-masing.


"Sehingga saya punya hipotesis yang belum teruji, bahwa kemungkinan dihasilkan dengan gelombang besar begitu banyak orang populasi masyarakat yang terinfeksi dan memiliki ketahanan imunitas Varian Delta," paparnya.

Sebagai informasi, gelombang kedua penularan COVID-19 di Indonesia terjadi pada bulan Juli 2021. Sebelum lonjakan tersebut, program vaksinasi telah dimulai sejak Januari 2021 dan Varian Delta dilaporkan masuk Indonesia pada 3 Mei 2021.

Dari informasi yang diperoleh Dwi, kasus COVID-19 yang terjadi pada bulan Juli hingga Agustus 2021 disebabkan oleh virus yang tidak bervariasi. "Semua didominasi oleh Varian Delta," terangnya.

Kini yang menjadi tantangan adalah Varian Omicron. Dwi menyatakan bahwa sejauh ini masih belum ada laporan kasus Omicron berdasarkan hasil pemeriksaan sampel yang ada.

Meski demikian, Varian Omicron telah ditemukan di negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia. "Mampukah pemerintah Indonesia menjaga perbatasan dari varian baru ini," pungkasnya.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru