Kemenag Minta Masyarakat Tetap Patuhi Prokes Saat Rayakan Nataru, Ingatkan Jaga Kerukunan Antarumat
Instagram
Nasional

Dalam 2 perayaan besar yakni Natal dan Tahun Baru 2022, masih dalam kondisi diselimuti pandemi COVID-19. Atas hal ini, Kemenag meminta tetap taati prokes serta menghargai perbedaan.

WowKeren - Tidak lama lagi, umat Kristiani akan merayakan Hari Natal. Tidak hanya itu, masyarakat lainnya juga akan merayakan Tahun Baru 2022. Mengingat 2 perayaan besar itu masih dalam kondisi pandemi COVID-19, maka pemerintah menekankan untuk tetap menaati protokol kesehatan (prokes).

Selain meminta masyarakat untuk menaati prokes dengan ketat, Kementerian Agama (Kemenag) juga mengimbau agar semua pihak terus menjaga kerukunan beragama yang sudah terbangun baik saat ini. "Untuk itu, meski kita dibolehkan beraktivitas dalam berbagai bentuk dan macam kegiatan, namun mari terus saling menjaga antarsesama," tutur Direktur Jenderal Bimbingan Islam Kemenag Kamaruddin Amin dalam keterangan tertulis, Senin (13/12).

Lebih lanjut, Kamaruddin menuturkan bahwa Nataru pada kali ini masih akan dijalani dalam suasana keprihatinan akibat pandemi COVID-19 yang belum juga berakhir. Maka dari itu, ia mengajak seluruh kegiatan kemasyarakatan nantinya dilaksanakan dengan tetap mematuhi prokes sebagaimana yang telah ditetapkan pemerintah sebelumnya.


Demi mengantisipasi persebaran virus COVID-19, Kamaruddin menuturkan bahwa Kemenag juga telah menerbitkan Surat Edaran (SE) Menteri Agama Nomor 33 tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Corona Virus Disease 2019 dalam Pelaksanaan Ibadah dan Peringatan Hari Raya Natal Tahun 2021.

Selain menaati prokes dengan disiplin dan ketat, Kamaruddin menuturkan bahwa Kemenag juga meminta kepada masyarakat maupun ormas keagamaan untuk selalu mengedepankan sikap dan saling menghargai, serta menghormati di tengah keberagaman di Indonesia. Adapun hal ini dapat dilakukan dengan menjunjung tinggi nilai-nilai perbedaan itu sendiri yang selama ini telah tercipta dengan baik juga akan tetap terjaga.

"Mari kita menghormati umat Kristiani yang merayakan Natal, sebagaimana umat Kristiani menghormati yang tidak merayakan Natal," papar Kamaruddin. "Jika masyarakat saling menghormati, maka semua akan mendapatkan kehormatan, tanpa ada yang merasa terhinakan."

Kamaruddin lantas menerangkan mengenai sikap saling menghargai perbedaan dan cinta kedamaian itu juga merupakan refleksi dari substansi ajaran agama. Maka dari itu, ia mengajak para tokoh agama untuk membimbing umatnya agar saling menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan karena itu menjadi perekat sosial menyambut Nataru.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait