Denny Sumargo membeberkan keinginan Laura Anna yang sempat diungkap saat berbincang-bincang dengannya pada Selasa (14/2). Densu juga membenarkan kondisi Laura yang sempat mengalami sesak napas.
- Neressa Prahastiwi
- Rabu, 15 Desember 2021 - 16:54 WIB
WowKeren - Denny Sumargo mengungkap kondisi terakhir Laura Anna yang sempat bertemu dengannya pada Selasa (14/12). Pria yang akrab disapa Densu tersebut langsung syok saat mengetahui Laura meninggal dunia pada Rabu (15/12) pagi.
Laura Anna rupanya sempat terlihat kesulitan bernafas. "Tapi kok napasnya kayak (terengah-engah). 'Loe nggak papa?' 'Enggak, asam lambung. Gue liat keluarganya. 'Nggak papa, itu asam lambung'," cerita Densu dalam siaran langsung bersama Tokopedia Play.
Dalam kesempatan tersebut, Densu menanyakan keadilan seperti apa yang diinginkan Laura Anna. Namun Laura pun tidak mengetahui keadilan macam apa yang ia inginkan untuk Gaga Muhammad mempertanggungjawabkan perbuatannya.
"Gue tanya 'ini mau ke mana arahnya? Kalo Gaga masuk penjara, apa bikin kamu seneng? Kalo Gaga kemudian mati atau kenapa-napa, itu bikin loe seneng nggak?' 'Enggak' 'Trus apa yang loe cari?' 'Keadilan Kak' 'Keadilan macam apa?' 'Aku pun nggak tau' 'Berarti kamu belum bisa mencerna semuanya?' 'Iya'," beber Densu menceritakan percakapannya dengan Laura Anna.
Denny Sumargo kemudian mengungkap keinginan Laura Anna yang kini menjadi keinginan terakhirnya semasa hidup. Laura rupanya hanya ingin mandiri dan tidak menyusahkan keluarga yang merawatnya selama 2 tahun terakhir.
"Dia sebenernya cuma pengin bikin keluarganya bangga sama dia, terutama mamanya," tutur Densu. "Karena selama 2 tahun dia berbaring di tempat tidur dan tidak melakukan apa-apa. Dia cuma pengin ngasih liat bahwa dia mandiri."
Selain itu, Denny Sumargo mengungkap keinginan Laura Anna untuk diperlakukan seperti manusia pada umumnya. Gadis yang tutup usia di umur 21 tahun tersebut juga tak ingin dikasihani dengan kondisinya yang lumpuh.
"Satu hal yang paling gue inget, kita sama-sama bersetuju bahwa dia cuma pengin diperlakukan seperti manusia biasa. Dia tidak mau diperlakukan sebagai orang yang cacat," jelas Densu. "Dia pengin diperlakukan seperti manusia pada umumnya tapi dia punya keterbatasan. Dia nggak mau dikasihani."
"Dia udah tau dia nggak bisa jalan, tapi bukan dia diperlakukan seperti orang lemah," tandasnya. "Apa karena pesan itu udah sampai ya?"
(wk/nere)
