Gempa M 5,1 di Jember Rusak Puluhan Rumah, BMKG Akui di Luar Skenario Pemodelan
bnpb.go.id
Nasional

Berdasarkan laporan terbaru dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jember, total ada 34 rumah yang mengalami rusak ringan, 11 rumah mengalami rusak sedang, dan satu rumah mengalami rusak berat.

WowKeren - Wilayah Jember, Jawa Timur, sempat digoncang gempa bumi magnitudo 5,1 pada Kamis (16/12) pekan lalu. Puluhan rumah dilaporkan rusak akibat gempa tersebut dengan tingkat kerusakan beragam.

Berdasarkan laporan terbaru dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jember, total ada 34 rumah yang mengalami rusak ringan, 11 rumah mengalami rusak sedang, dan satu rumah mengalami rusak berat. Empat sekolah dan satu gedung juga turut terdampak gempa bumi tersebut.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) lantas menjelaskan mengapa gempa M 5,1 tersebut menyebabkan banyak sekali kerusakan. Menurut Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG, Rahmat Triyono, hal tersebut disebabkan oleh struktur bangunan yang buruk.

"Dari hasil survei dan evaluasi di lapangan banyak ditemukan struktur bangunan yang tidak memenuhi persyaratan tahan gempa," papar Rahmat kala bertemu dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Pendopo Kabupaten Jember. "Mayoritas bangunan tidak menggunakan struktur kolom pada bagian sudutnya."


Lebih lanjut, Rahmat menjelaskan bahwa gempa dengan kekuatan M 5,1 dengan intensitas IV-V MMI seharusnya tidak menimbulkan kerusakan masif seperti di Jember. Biasanya, efek yang ditimbulkan oleh gempa berkekuatan serupa hanyalah kerusakan ringan dengan efek bergoyangnya benda-benda ringan yang digantung dan bergetarnya jendela kaca.

"Masifnya kerusakan yang terjadi diakibatkan kontruksi bangunan tersebut tidak sesuai standar seperti tidak adanya kolom dan bangunan yang sudah cukup tua," terangnya. "Ini di luar skenario pemodelan BMKG, artinya jika gempa dengan magnitudo lebih besar terjadi maka kerusakan yang ditimbulkan akan jauh lebih besar dan luas karena struktur bangunan yang tidak memenuhi standar tahan gempa."

Selain itu, Rahmat juga mengingatkan bahwa Kabupaten Jember merupakan wilayah yang rawan gempa dan tsunami. Menurut catatan sejarah, wilayah tersebut telah lebih dari enam kali digoncang gempa merusak sejak tahun 1896.

Kabupaten Jember berdekatan dengan subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia di selatan Jawa Timur (zona megathrust) yang merupakan sumber gempa potensial. Wilayah Jember juga dekat dengan sumber-sumber gempa sesar aktif, baik yang ada di daratan maupun di dasar laut.

"Melihat fakta tersebut, maka BMKG merekomendasikan kepada pemerintah daerah untuk melakukan audit kelayakan konstruksi bangunan dan infrastruktur, penyiapan jalur dan sarana prasarana evakuasi yang layak dan memadai," pungkasnya.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait