Denada menceritakan bagaimana ia sering merasakan datangnya keajaiban Tuhan saat menjalani sulitnya hidup di Singapura. Salah satunya ketika uang di rekeningnya tinggal Rp 200 ribu.
- Lailatul Maghfiroh
- Senin, 03 Januari 2022 - 08:47 WIB
WowKeren - Belum lama ini Denada menceritakan bagaimana perjuangannya sebagai single parents harus berjuang membiayai pengobatan putrinya, Aisha Aurum yang sedang mengidap kanker darah. Seperti diketahui, selama ini sang buah hati menjalani pengobatan di Singapura untuk mengobati sakitnya tersebut.
Selama tinggal di Singapura, Denada mengaku sering merasakan datangnya keajaiban Tuhan. Pasalnya, Denada sempat mengalami kesulitan ekonomi saat di Singapura. Kala itu, sisa saldo di rekeningnya hanya sekitar Rp200 ribu.
Sedangkan pada saat itu biaya kemoterapi putrinya harus segera dilunasi. "Pernah dalam satu hari itu di ATM aku cuma ada Rp200 ribu," ujar Denada dalam kanal YouTube MAIA ALELDUL TV, dikutip MNC Portal Indonesia pada Minggu (2/1).
Tak hanya sekali, Denada sering mengalami krisis keungan mengingat selama dua tahun ia tidak bekerja. Tak banyak yang bisa ia lakukan selain memohon pertolongan pada Tuhan.
"Itu nggak sekali dua kali kayak gitu, loh orang dua tahun nggak ada penghasilan tapi tinggalnya di sana. Jadi kalau udah kayak gitu aku udah nggak tau lagi mau ngapain dan emang aku nggak ada teman ngobrol, jadi cuma nangis aja sama Allah minta tolong sama Allah," tutur Denada pada Maia Estianty.
Seakan menemukan jalan buntu dan tak tahu harus berbuat apa, Denada kerap menumpahkan tangisnya saat beribadah, terutama saat bersujud di atas sajadah. "Yang ku tahu saat aku sujud, itu jarak aku dekat banget sama Allah. Jadi setiap hari aku sujud, aku minta gitu, aku ngomong," ujar Denada.
Hingga kemudian Denada tak menyangka pertolongan Allah datang tepat pada waktunya. "Itu nggak mudah buat aku secara mental untuk berada di situ. Tapi ya itu mba, pada harinya harus bayar, ada. Nangis aku sama Allah," jelas Denada.
Keajaiban selanjutnya yang dirasakan Denada adalah tawaran bekerja sebagai guru Zumba di Indonesia. Dia tak pernah menyangka bisa mendapat pekerjaan dalam waktu yang sangat singkat kala itu.
"Ya Allah ada aja. Tiba-tiba besoknya ada orang dari perusahaan sesuatu di Indonesia yang bilang minta Denada isi kelas zumba, private di company kita. Lusa, minggu depan," kata Denada.
(wk/lail)
