Anggota Parlemen Prancis Klaim Dapat Ancaman Pembunuhan Imbas RUU Wajibkan Bukti Vaksinasi COVID-19
AP Photo/Matthieu Alexandre
Dunia

Ancaman pembunuhan itu terkait RUU yang mengharuskan orang-orang menunjukkan bukti vaksinasi COVID-19 untuk pergi ke restoran atau bioskop. RUU akan menghapus opsi untuk hanya menunjukkan hasil negatif tes COVID-19.

WowKeren - Para anggota parlemen Prancis dari partai yang berkuasa mengaku mendapat ancaman pembunuhan terkait RUU yang mengharuskan orang-orang menunjukkan bukti vaksinasi COVID-19 untuk pergi ke restoran atau bioskop. Para politisi tersebut lantas menyatakan tidak akan gentar dengan ancaman pembunuhan tersebut.

Diketahui, RUU yang akan menghapus opsi untuk menunjukkan hasil negatif tes COVID-19 itu telah mendapat dukungan dari sejumlah pihak. RUU tersebut hampir pasti akan disahkan oleh majelis rendah dalam pemungutan suara pada Senin (3/1) malam atau Selasa (4/1) pagi.

Tetapi debat yang tegang di parlemen pada hari Senin menyoroti apa yang digambarkan oleh pemerintah dan oposisi sebagai kelelahan yang meluas dengan pandemi dan langkah-langkah untuk mengatasinya. Pengetatan aturan yang diusulkan telah membuat marah para pendukung gerakan anti-vaksinasi. Beberapa anggota parlemen bahkan mengaku telah menjadi sasaran agresi termasuk vandalisme dan ancaman kekerasan.

"Kami tidak akan menyerah," tegas Yaël Braun-Pivet dari partai La République en Marche (La REM) yang berkuasa, kepada parlemen. "Demokrasi kita yang dipertaruhkan."


Menteri Kesehatan Prancis Olivier Véran juga mencerca "keegoisan" orang-orang yang menentang vaksinasi COVID-19. "Tujuan undang-undang ini bukan untuk mengekang kebebasan ... itu untuk menyelamatkan nyawa," jelasVéran.

Pekan lalu, garasi milik seorang anggota parlemen dari partai yang berkuasa sempat dibakar. Dinding di dekatnya juga dicoreti grafiti yang diduga dilakukan oleh pengunjuk rasa anti-vaksinasi.

Menurut Menteri Dalam Negeri Gérald Darmanin, pihak kepolisian akan memperkuat perlindungan bagi anggota parlemen setelah beberapa politisi mendapat ancaman pembunuhan. Darmanin mengungkapkan sebanyak 52 anggota parlemen telah menerima pesan yang mengancam akan membunuh mereka karena "menyerang kebebasan".

"Ancaman pembunuhan itu tidak dapat diterima," tegasnya.

Meski memiliki lebih banyak orang yang skeptis terhadap Vaksin COVID-19, Prancis memiliki salah satu cakupan vaksinasi tertinggi di Uni Eropa. Hanpir 90 persen masyarakat berusia 12 tahun ke atas di Prancis telah divaksinasi.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru