Isu Kerontokan Rambut dan Kebotakan Ramai Diperbincangkan Jelang Pilpres Korsel 2022 Karena Ini
Dunia

Saat ini, kerontokan rambut terkait penuaan dan faktor keturunan tidak ditanggung oleh program asuransi yang dikelola pemerintah. Perawatan rambut rontok hanya didukung jika kerontokan disebabkan oleh penyakit tertentu.

WowKeren - Jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) Korea Selatan pada Maret 2022, ada isu unik yang berkembang di kalangan pemilih. Kandidat Presiden dari Partai Demokrat yang berkuasa, Lee Jae Myung, mendapat dukungan dari banyak pemilih botak usai mengusulkan agar pemerintah membiayai perawatan rambut rontok.

Sejak proposal Lee Jae Myung itu diungkapkan awal pekan ini, isu kerontokan rambut menjadi topik hangat terkait Pilpres Korsel. Komunitas online untuk orang botak dibanjiri oleh dukungan terhadap proposal Lee Jae-Myung.

"Jae-Myung bro. Aku mencintaimu. Saya akan mengirimkan Anda ke Gedung Biru," tulis salah satu warganet di media sosial. "Yang Mulia, Tuan Presiden! Anda memberi harapan baru kepada orang botak untuk pertama kalinya di Korea," tambah warganet lainnya.

Melansir The Associated Press, satu dari setiap lima orang Korea Selatan dilaporkan menderita kerontokan rambut. Namun manuver Lee Jae-Myung ini juga turut menuai kritik yang menilainya sebagai janji kampanye untuk memenangkan pemilihan semata.


Sementara itu, pada Rabu (5/1), Lee Jae Myung mengatakan kepada wartawan bahwa ia menilai perawatan pertumbuhan rambut harus ditanggung oleh program asuransi kesehatan nasional. Ia berjanji akan membuat kebijakan yang "sempurna" terkait perawatan rambut rontok.

"Tolong, beri tahu kami apa yang membuat Anda tidak nyaman atas perawatan rambut rontok dan apa yang harus tercermin dalam kebijakan," tulis Lee Jae Myung di Facebook. "Saya akan menyajikan kebijakan yang sempurna tentang perawatan rambut rontok."

Kini, Lee Jae Myung memimpin survei opini publik. Beberapa kritikus menyebutnya sebagai pemimpin populis yang berbahaya.

"(Gagasan Lee Jae Myung) mungkin tampak sebagai langkah penting bagi banyak orang yang mengkhawatirkan kerontokan rambut mereka, tetapi itu tidak lain adalah populisme yang serius, mengingat hal itu akan memperburuk stabilitas keuangan program asuransi negara," demikian kutipan surat kabar konservatif Munhwa Ilbo.

Saat ini, kerontokan rambut terkait penuaan dan faktor keturunan tidak ditanggung oleh program asuransi yang dikelola pemerintah. Perawatan rambut rontok hanya didukung jika kerontokan disebabkan oleh penyakit tertentu.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait