Vaksin Booster Gratis Mulai Besok, Menkes Pastikan Tersedia di Semua Faskes Pemerintah
sehatnegeriku.kemkes.go.id
Nasional

Pemerintah menyiapkan 3 jenis vaksin booster untuk program bulan Januari 2022, yakni Sinovac, AstraZeneca, dan Pfizer. Vaksin booster ini diberikan gratis mulai Rabu (12/1).

WowKeren - Program vaksinasi COVID-19 dosis penguat alias booster dimulai Rabu (12/1) besok. Presiden Joko Widodo telah menegaskan bahwa vaksin booster diberikan secara gratis kepada seluruh masyarakat.

Vaksin booster ini disediakan untuk semua masyarakat di atas 18 tahun, dengan prioritas utama lansia serta kelompok dengan kondisi kekebalan tubuh lebih lemah. Lalu di mana masyarakat bisa mengakses layanan vaksinasi booster?

Lewat keterangan di laman resmi Kementerian Kesehatan, Budi Gunadi menegaskan bahwa vaksinasi booster bisa dilakukan di fasilitas-faslitas pelayanan kesehatan milik pemerintah. "Seperti Puskesmas, rumah sakit pemerintah, maupun rumah sakit milik pemerintah daerah," jelas Budi Gunadi, Selasa (11/1).

"Dengan adanya vaksin booster gratis ini kami tetap mempertahankan mekanisme vaksin Gotong Royong yang selama ini berjalan," imbuh Budi Gunadi. "Dengan kondisi bahwa vaksin ini tetap diterima gratis di masyarakat yang disuntik dan jenis vaksinnya tidak sama dengan vaksin program pemerintah."


Untuk bulan Januari 2022, pemerintah telah menyiapkan 3 skema "mix and match" untuk vaksinasi booster. Seluruh skema ini sudah disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta direkomendasikan oleh ITAGI sesuai dengan anjuran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Yang pertama, penerima vaksin primer Sinovac bisa mendapat booster berupa setengah dosis vaksin Pfizer atau AstraZeneca. Sementara penerima vaksin primer AstraZeneca akan diberikan booster setengah doss Moderna.

Menurut Budi Gunadi, pemberian vaksin booster baik homolog dan heterolog menunjukkan peningkatan antibodi yang relatif sama. "Hasil penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa vaksin booster setengah dosis menunjukkan peningkatan level antibodi yang relatif sama dengan vaksin booster dosis penuh, dan memberikan dampak KIPI yang lebih ringan," tutur Budi Gunadi di laman resmi Kemenkes.

Mantan Wakil Menteri BUMN itu memastikan bahwa ketersediaan vaksin cukup baik, berasal dari kontrak pengadaan tahun lalu yang pengirimannya tiba awal tahun ini. Ketersediaan vaksin juga menunjukkan peningkatan karena donasi dunia, baik melalui COVAX maupun program kerjasama bilateral.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru