Jepang Buat Pengecualian Pembatasan COVID-19, Pelajar Asing Boleh Masuk
pixabay.com/Ilustrasi/MasashiWakui
Dunia

Langkah pengecualian itu diambil ketika Jepang tengah memberlakukan larangan masuk terhadap orang asing bukan penduduk yang saat ini berlaku di tengah pandemi COVID-19.

WowKeren - Pemerintah Jepang pada Senin (17/1) mengumumkan bahwa mereka berencana untuk mengizinkan sebanyak 87 pelajar asing masuk ke negara itu. Para pelajar ini adalah mereka yang telah disponsori oleh pemerintah.

Langkah pengecualian itu diambil ketika Jepang tengah memberlakukan larangan masuk terhadap orang asing bukan penduduk yang saat ini berlaku di tengah pandemi COVID-19. Para siswa tersebut akan mulai diizinkan untuk masuk pada akhir Januari.

Setibanya di Negeri Sakura, mereka akan diminta untuk karantina selama 10 hari. Tempatnya juga telah disediakan oleh pihak sekolah. Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno mengatakan saat konferensi pers bahwa Tokyo memutuskan pengecualian "dengan mempertimbangkan kepentingan publik dan urgensi masalah ini."


Sebanyak 87 siswa itu memiliki waktu kurang dari satu tahun sampai mereka lulus atau menyelesaikan studi mereka dan pemerintah memutuskan untuk mengizinkan mereka masuk sehingga mereka dapat menyelesaikan sekolah mereka, kata Matsuno. Sementara itu, Jepang telah memperkenalkan larangan masuk pada November tahun lalu.

Langkah itu diambil sebagai tanggapan atas kekhawatiran penyebaran varian omicron yang sangat menular. Larangan itu diperpanjang pekan lalu hingga akhir Februari. Matsuno mengatakan pemerintah akan mempertimbangkan kasus individu dalam membuat pengecualian lebih lanjut.

Sementara itu, langkah pengecualian ini diambil ketika banyak kalangan akademisi dan ekonomi yang terus menyuarakan keprihatinan mereka dengan kian banyaknya mahasiswa asing yang menyerah untuk belajar di Jepang dalam menghadapi kontrol perbatasan yang ketat di negara itu.

Presiden ANA Holdings Inc Shinya Katanozaka pekan lalu mengatakan bahwa langkah-langkah pemerintah telah mempengaruhi pelajar asing dan bisnis yang mempekerjakan pekerja asing. "Saya berharap pemerintah akan menyeimbangkan pengendalian infeksi yang efektif dan kegiatan ekonomi sosial dari sudut pandang ilmiah," katanya dalam sebuah pernyataan yang dirilis di tengah pengurangan drastis penerbangan internasional.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait