Parlemen Prancis Setujui kebijakan Vaksin Untuk Akses Tempat dan Fasilitas Umum
Pixabay/makotochocho
Dunia

Parlemen Prancis menyetujui undang-undang baru yang membahan soal kebijakan vaksin. Undang-undang baru tersebut mengharuskan orang memiliki sertifikat vaksinasi untuk memasuki tempat umum.

WowKeren - Parlemen Prancis telah menyetujui undang-undang yang akan memberi pengecualian pada orang-orang yang tidak divaksin dari berbagai fasilitas publik dan tempat umum. Mulai dari restoran, arena olahraga, dan tempat-tempat lain.

Hal itu menjadi ukuran utama dalam upaya pemerintah dalam 'melindungi' rumah sakit dari lonjakan pasien COVID-19. Apalagi di tengah rekor jumlah infeksi yang didorong oleh varian Omicron yang sangat menular.

Parlemen Prancis pun telah memberikan persetujuan akhir untuk langkah-langkah terbaru pemerintah untuk mengatasi virus Corona. Termasuk izin vaksin yang diperebutkan oleh pengunjuk rasa anti-vaksin.

Undang-undang baru tersebut sebelumnya mengalami perjalanan berat melalui Parlemen dengan partai-partai oposisi menemukan beberapa ketentuannya terlalu keras. Kini undang-undang tersebut mengharuskan orang untuk memiliki sertifikat vaksinasi agar bisa memasuki tempat-tempat umum dan fasilitas publik seperti restoran, kafe, bioskop dan kereta jarak jauh.


Anggota parlemen di majelis rendah parlemen memberikan suara 215 mendukung dan 58 menentang pada hari Minggu. Hasil itu membuka jalan bagi undang-undang untuk mulai berlaku dalam beberapa hari mendatang.

Diketahui jika saat ini orang yang tidak divaksinasi dapat memasuki tempat-tempat tersebut dengan hasil tes COVID-19 negatif yang terbaru. Sementara itu, hampir 78 persen populasi divaksinasi penuh, menurut kementerian kesehatan.

Sementara itu, Emmanuel Macron, yang diperkirakan akan mencalonkan diri untuk masa jabatan kedua dalam pemilihan presiden bulan April, mengatakan kepada Le Parisien bulan ini bahwa dia ingin "membuat kesal" orang-orang yang tidak divaksinasi dengan membuat hidup mereka begitu rumit sehingga mereka akhirnya akan mendapatkan vaksin COVID. Ribuan pengunjuk rasa anti-vaksin berdemonstrasi di Paris dan beberapa kota lain pada hari Sabtu melawan hukum, tetapi jumlah mereka turun tajam dari minggu sebelumnya, tepat setelah pernyataan Macron.

Prancis sendiri berada dalam cengkeraman gelombang COVID-19 kelima, dengan kasus baru setiap hari secara teratur mencapai rekor di atas 300.000. Namun, jumlah penerimaan perawatan intensif jauh lebih rendah daripada gelombang pertama pada tahun 2020.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait