Curhat PKL Malioboro yang Direlokasi Dapat Lapak Lebih Sempit, Khawatir Tak Muat
Nasional

Para PKL yang menempati lapak di pinggir jalan pasar Malioboro bakal di relokasi hari ini, Rabu (26/1). Seorang pedagang kaki lima di Malioboro mengungkap keluhannya soal tempat relokasi.

WowKeren - Selasa, (25/1) kemarin, para pedagang kaki lima alias PKL di kawasan pasar Malioboro tetap beraktivitas normal. Padahal, Rabu (26/1) hari ini, mereka sudah harus meninggalkan lapaknya dan pindah ke tempat relokasi yang telah disiapkan pemerintah.

Seperti yang dilakukan salah satu pedagang soto di depan kawasan DPRD DIY atau bagian sisi utara Malioboro. Pedagang bernama Londo itu membenarkan bahwa mulai hari Rabu dirinya memang sudah tak berjualan lagi. Ia pun sudah mendapat tempat relokasi di eks Bioskop Indra.

"Saya sudah dapat salah satu lapak di eks Bioskop Indra,” ujar Londo pada Selasa (25/1) kemarin, mengutip Tempo.

Eks lahan Bioskop Indra yang menjadi salah satu tempat relokasi jaraknya dikettahui cukup jauh dari posisi pedagang soto itu karena ada di ujung selatan Malioboro. Pria asal Kabupaten Gunungkidul itu bercerita ia mendapat lapak baru dengan lebar sekitar separo dari gerobak sotonya yang biasa dipakai berjualan.


"Hanya segini lapaknya,” kata Londo sembari membentangkan tangannya selebar sekitar satu meter memberi gambaran.

Dengan kondisi lapak barunya itu, Londo pun sudah membayangkan akan mengalami kesulitan untuk berjualan soto seperti biasa. Kini Londo pun masih putar otak soal bagaimana nantinya menyesuaikan lapaknya.

"Mungkin harus pakai kompor arang jualannya, bukan gerobak, tidak tahu nanti apa bisa (menyesuaikan)," ujar Londo yang hanya bisa pasrah menuruti kebijakan pemerintah untuk direlokasi bersama hampir 2.000 PKL lain karena tak ada pilihan lain.

Seperti diketahui, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X (HB X) kembali menegaskan bahwa lokasi yang ditempati PKL Malioboro selama ini bukan diperuntukkan bagi mereka. Pemda DIY pun juga sudah menanti lama untuk penataan ini.

"Lahan (jualan PKL) itu bukan milik mereka, melainkan milik pertokoan dan pemerintah, bukan untuk fasilitas kaki lima. Saya sudah menunggu 17 tahun, jadi tak perlu lagi mundur 3 tahun," pungkas Sultan HB X dalam pernyataannya kepada wartawan.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait