Harry mengakui bahwa dia mengalami kelelahan. Ia berkata bahwa kebugaran adalah hal yang dituju orang-orang, yang mana pernyataan ini justru ramai mengundang kecaman.
- Zodiak Yanuarita
- Sabtu, 05 Februari 2022 - 23:25 WIB
WowKeren - Pangeran Harry suami Meghan Markle baru-baru ini ramai dihujat. Hal itu terjadi usai ia mengeluh bahwa dirinya lelah dan mengimbau orang-orang untuk mengambil waktu sejenak dari kesibukan mereka untuk melakukan "pekerjaan batin"
Harry mengakui bahwa dia mengalami kelelahan. Dalam diskusi online sebagai bagian dari pertunjukan barunya sebagai chief impact officer dari layanan pelatihan kesehatan mental BetterUp, ia berkata, "Kebugaran mental adalah puncaknya, itulah yang Anda tuju."
"Saya sedang membakar lilin di kedua ujungnya," ujarnya. "Saat itulah Anda dipaksa untuk melihat ke dalam diri Anda sendiri. Satu-satunya cara Anda benar-benar dapat memeranginya adalah pekerjaan batin."
Setiap pagi, ia membutuhkan waktu sekitar 45 menit untuk berolahraga, membawa anjingnya berjalan-jalan, menghirup udara segar, dan bahkan mungkin bermeditasi.
"Saya tahu bahwa saya perlu bermeditasi setiap hari," lanjutnya. Ia mengeluh bahwa perawatan diri adalah hal pertama yang hilang ketika hidup berubah menjadi sulit.
Namun, pernyataan itu justru disambut negatif oleh banyak pihak. Pembawa acara GB News Colin Brazier menilai bahwa imbauan Harry tak memberikan solusi.
"Pangeran Harry semakin terdengar seperti kandidat untuk Partai Meditasi Transendental yang sangat dirindukan," ujarnya. "Yang kebijakan utamanya melibatkan mengatasi kemacetan lalu lintas dengan mendorong semua orang untuk melayang melalui kekuatan pikiran."
Sementara itu, ada juga yang menganggap bahwa Harry belum paham akan kerasnya hidup. Politisi London Susan Hall mengatakan bahwa itu membuktikan bahwa sang pangeran "hidup dalam gelembungnya yang sangat istimewa tanpa pemahaman tentang dunia nyata."
Belum cukup, kolumnis Daily Telegraph Nick Timothy juga mengamati bahwa "Harry tidak punya apa-apa selain 'me time' dan dia benar-benar sengsara secara permanen."
(wk/zodi)
