Rasakan Sendiri Gangguan Sinyal di Wadas, Ganjar Pranowo Langsung Minta Perbaikan
Instagram/ganjar_pranowo
Nasional

Ganjar Pranowo yang mengunjungi Wadas ikut merasakan gangguan sinyal di desa tersebut. Ganjar Pranowo pun tampak langsung menghubungi seseorang untuk mengatasi masalah itu.

WowKeren - Warga desa Wadas diketaui ikut mengeluhkan gangguan koneski jaringan internet pasca konflik dengan kepolisian beberapa waktu lalu. Bahkan hingga kini kondisi jaringan masih belum kembali pulih. Hal yang sama juga dirasakan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, saat mengunjungi warga desa Wadas.

Ganjar Pranowo merasakan sendiri lemahnya jaringan internet di Desa Wadas, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Momen itu terekam dalam video yang diunggah Ganjar di akun twitternya, @ganjarpranowo. Dalam video tersebut terlihat Ganjar langsung menelepon dan meminta agar jaringan internet di Wadas dipulihkan.

"Sinyalnya dihidupkan ya, Mas. Dicek ya, ada masalah apa, Desa Wadas Purworejo, Mas? Dicek ya. Ini ditunggu soalnya sinyal di sini hilang-hilang," ujar Ganjar dalam telepon menggunakan bahasa Jawa, Minggu (13/2). "Insya Allah di sini kondusif, sudah kondusif," lanjutnya.

Warga Desa Wadas, Ngabdul Mukti ikut mengungkap momen saat Ganjar merasakan langsung kesulitan sinyal jaringan internet di desanya. Khususnya saat Ganjar berada di Masjid Nurul Huda.


"Kemarin memang di TKP [masjid] enggak ada sinyal. Untuk daerah-daerah tertentu, itu bisa, tapi kalau di sana sendiri enggak bisa. Makanya Pak Ganjar kemarin saya minta untuk coba buka hp, sinyalnya ada enggak?" beber Ngabdul Mukti saat dihubungi.

Ngabdul mengatakan penurunan jaringan internet kembali terjadi setelah aparat kepolisian datang berbondong-bondong mengawal pengukuran lahan tambang di Desa Wadas pekan lalu. "[Terutama] di daerah masjid tapi ya seluruh Wadas itu sulit lah," sambungnya.

Ngabdul juga mengaku sudah melaporkan ke Ganjar terkait jumlah aparat yang pihaknya lihat saat mendatangi Desa Wadas. Menurutnya, jumlah aparat lebih banyak ketimbang yang disampaikan pihak Polda Jawa Tengah.

"Dari persentasenya aparat, enggak sesuai dengan yang disebut kalau kurang dari 250 orang [personil] itu. Faktanya kemarin Pak Ganjar sudah menemui sendiri lah," ungkapnya.

Seperti diketahui, pasukan polisi bersenjata lengkap dikerahkan untuk mengawal pengukuran lahan tambang batu andesit proyek Bendungan Bener. Akan tetapi, di lapangan, anggota kepolisian tak hanya mengawal tim pengukur. Mereka juga menangkap warga Desa Wadas yang dianggap memprovokasi penolakan rencana penambangan tersebut.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait