Kasus COVID-19 Harian Kini Sudah Lewati Puncak Delta, Kemenkes Ungkap Pasien di RS Masih Rendah
Nasional

Meski jumlah kasus COVID-19 harian kini telah melebihi Delta, Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit masih terkendali. Hingga Selasa, angka pasien yang dirawat di rumah sakit berada di posisi 33 persen.

WowKeren - Jumlah kasus COVID-19 di Indonesia belakangan ini terus mengalami peningkatan di tengah merebaknya Varian Omicron. Pada Selasa (15/2), Indonesia bahkan mencatat 57.049 kasus COVID-19 baru, melebihi puncak gelombang Delta tahun lalu.

Meski jumlah kasus COVID-19 harian kini telah melebihi Delta, Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit masih terkendali. Hingga Selasa, angka pasien yang dirawat di rumah sakit berada di posisi 33 persen.

Tempat tidur isolasi dan ICU di rumah sakit untuk pasien COVID-19 disebut masih memadai. Per Selasa, jumlah total tempat tidur perawatan dan intensif COVID-19 bahkan ditambah dari 88.485 menjadi 91.018.

"Perlu kami imbau dengan tegas kembali pasien dengan tanpa gejala (OTG) dan gejala ringan hendaknya dirawat secara isolasi mandiri (isoman) atau isolasi terpusat (isoter) yang disediakan pemerintah," jelas Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi. "Mari kita bantu saudara-saudara kita yang lebih membutuhkan perawatan intensif di rumah sakit karena memiliki gejala sedang, berat, kritis, dan memiliki komorbid."

Di DKI Jakarta, tingkat keterisian tempat tidur isolasi sejauh ini baru mencapai 54,9 persen dari total 15.313 unit. Sedangkan tempat tidur ICU yang tersedia 921 unit baru terisi 44,1 persen. Hal ini berbeda dari gelombang Delta lalu, dimana DKI harus merawat 18.824 pasien COVID-19 di masa puncak gelombang Delta.


Sementara itu, data Kemenkes hingga 13 Februari 2022 menunjukkan bahwa pasien tanpa gejala dan bergejala ringan yang dirawat di rumah sakit serta sebagian besar tak perlu terapi oksigen masih mendominasi. Dari 20.920 pasien dirawat di rumah sakit per 13 Februari 2022, 4.037 di antaranya OTG dan 9.664 bergejala ringan. Ini berarti, 65,49 persen pasien sebenarnya bisa isoman di rumah atau di isoter pada tempat yang disediakan pemerintah.

"Layanan telemedisin dan pengantaran obat bagi pasien isoman sudah jauh lebih baik dan lebih siap melayani pasien sejak kita melakukan percepatan pelayanan 29 Januari 2022 lalu," jelas Nadia.

Hingga kini tercatat sudah ada 130.346 pasien yang memanfaatkan layanan telemedisin. 97 persen di antaranya sudah berkonsultasi jarak jauh dengan dokter dan menerima resep elektronik melalui layanan telemedisin.

Kemudian 85 persen pasien sudah menerima paket obat gratis dari Kemenkes di hari yang sama atau H+1. Sisanya H+2 14 persen dan H+3 1 persen. Kemenkes akan terus memperbaiki kinerja untuk meningkatkan pengiriman hingga maksimal pasien menerima obat di hari yang sama.

"Dengan mengurangi beban rumah sakit dan tenaga kesehatan kita, pasien yang memiliki gejala sedang hingga kritis jadi tertangani dengan lebih baik dan mengurangi risiko terburuk akibat COVID-19. Sekali lagi kami menghimbau agar pasien OTG dan bergejala ringan segera memanfaatkan layanan telemedisin maupun isolasi terpusat yang akan dilayani oleh tenaga medis kita," tukas Nadia.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru