Bikin Tempe Terancam Jadi Mahal, Kenaikan Harga Kedelai Impor Dipicu 5 Miliar Babi di Tiongkok
AFP/Greg Baker
Nasional

Perajin tahu dan tempe di wilayah Jabodetabek bahkan mengancam akan melakukan aksi mogok produksi selama tiga hari pekan depan akibat kenaikan harga kedelai impor.

WowKeren - Harga tahu dan tempe di Indonesia terancam naik karena gejolak harga kedelai impor yang menjadi bahan baku utamanya. Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi lantas mengungkapkan naiknya harga kedelai di Indonesia disebabkan oleh permasalahan di negara importir.

Salah satunya adalah kebutuhan kedelai yang besar di Tiongkok. Lutfi menjelaskan bahwa di Tiongkok baru-baru ini ada 5 miliar babi yang semua pakannya adalah kedelai.

"Di China itu awalnya peternakan babi di sana tidak makan kedelai, tapi sekarang makan kedelai," ungkap Lutfi di Makassar, Kamis (17/2). "Apalagi baru-baru ini ada 5 miliar babi di peternakan China itu makan kedelai."

Selain miliaran ekor babi di Tiongkok, cuaca buruk El Nina di kawasan Amerika Selatan juga menjadi salah satu persoalan impor kedelai. Lutfi mengungkapkan harga kedelai naik dari USD 12 (sekitar Rp 171,9 ribu) per gantang menjadi USD 18 (sekitar Rp 257,8 ribu) per gantang.

"Jadi permasalahan kedelai di Indonesia yang harganya belakangan ini naik karena adanya beberapa permasalahan dan terjadinya El Nina di Argentina," paparnya.


Saat ini, Kemendag menyiapkan mitigasi melambungnya harga kedelai secara nasional. "Sekarang ini kami sedang menyiapkan mitigasinya dan kesempatan pertama minggu depan akan kami umumkan kebijakannya seperti apa," jelasnya.

Menurut Lutfi, kebutuhan kedelai dalam negeri mencapai 3 juta ton per tahunnya. Namun budi daya dan suplai kedelai dalam negeri hanya mampu memenuji 500 hingga 750 ton per tahunnya. Untuk menutupi kebutuhan nasional tersebut, Kemendag mengimpor kedelai dari luar negeri.

Di sisi lain, perajin tahu dan tempe di wilayah Jabodetabek mengancam akan melakukan aksi mogok pekan depan akibat kenaikan harga kedelai. Menurut edaran resmi Pusat Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Puskopti) DKI Jakarta, aksi mogok produksi akan dilakukan selama tiga hari.

"Maka dengan ini kami beritahukan seluruh perajin tahu tempe se-Jabodetabek untuk mogok produksi dan dagang selama 3 hari terhitung tanggal 21, 22 dan 23 Februari 2022," demikian kutipan surat edaran tersebut.



(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru