Mogok Produksi Mulai Hari ini, Perajin Siap Naikkan Harga Tahu-Tempe Jika Kedelai Tetap Mahal
Pixabay
Nasional

Aksi mogok produksi perajin tahu dan tempe tersebut merupakan imbas melambungnya harga kedelai yang kini mencapai kisaran Rp 11 ribu per kilogram dari yang awalnya hanya Rp 9 ribu.

WowKeren - Para perajin atau produsen tahu dan tempe di Pulau Jawa akan mogok produksi selama tiga hari mulai Senin (21/2) hari ini. Aksi mogok produksi tersebut merupakan imbas melambungnya harga kedelai yang kini mencapai kisaran Rp 11 ribu per kilogram dari yang awalnya hanya Rp 9 ribu.

"Rencananya (aksi mogok digelar) 21, 22, 23 Februari, kalau pemerintah tidak mengabulkan tuntutan kami," ungkap Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo) Aip Syaifuddin dilansir Kompas.com, Minggu (20/2).

Menurut Aip, sedianya hanya produsen tahu tempe di Jabodetabek dan Jawa Barat yang akan melakukan aksi mogok produksi. Namun para produsen tahu tempe di Banten, Jawa Tengah, hingga Jawa Timur akhirnya menyatakan akan mengikuti aksi mogok produksi tersebut.

Pemerintah pun dituntut untuk menstabilkan harga kedelai di pasaran. Apabila tuntutan tersebut dipenuhi, maka produksi tahu dan tempe akan kembali dilanjutkan.

Namun apabila pemerintah tidak mengabulkan tuntutan tersebut, maka harga jual tahu dan tempe terpaksa akan dinaikkan. "Selanjutnya akan naikkan harga (tahu dan tempe)," jelas Aip.


Aip sempat mengatakan kenaikan harganya akan mencapai 10 hingga 20 persen. Rencana kenaikan harga jual tahu dan tempe ini disebutnya hanyalah solusi jangka pendek karena harga kedelai impor diprediksi akan terus melonjak hingga Juni 2022.

"Kenaikan antara 10 sampai 20 persen. Memang rencananya kita naikkan, dan kita sudah sepakat mau menaikkan," kata Aip dilansir Tribunnews. "Sampai dengan Juni itu akan naik terus harga kedelai. Jadi ini kenaikan kedelai juga belum maksimal, akan naik terus. Nanti mulai Agustus, September, mulai turun."

Adapun Aip mengaku telah berkomunikasi dengan pihak pemerintah terkait persoalan ini. Dalam diskusi tersebut, pemerintah mengisyaratkan dukungan atas kenaikan harga jual tahu dan tempe.

"Tadi saya sudah bicara dengan pemerintah untuk mendukung kenaikan harga tempe dan tahu," tukasnya.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi sempat mengungkapkan naiknya harga kedelai di Indonesia disebabkan oleh permasalahan di negara importir. Salah satunya adalah kebutuhan kedelai yang besar di Tiongkok. Lutfi menjelaskan bahwa di Tiongkok baru-baru ini ada 5 miliar babi yang semua pakannya adalah kedelai.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru