Kementan Targetkan Produksi 1 Juta Ton Kedelai di 2022 Untuk Cukupi Kebutuhan Nasional
Unsplash/Yogesh Pedamkar
Nasional

Kementerian Pertanian mengungkap rencana untuk target produksi 1 juta ton kedelai di tahun 2022. Hal itu guna memenuhi kebutuhan nasional untuk jangka panjang.

WowKeren - Harga kedelai terus mengalami kenaikan hingga membuat para perajin tahu dan tempe kelimpungan. Pemerintah pun tengah berupaya untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Kementerian Pertanian (Kementan) pun menargetkan produksi 1 juta ton kedelai pada tahun 2022 inii guna mencukupi kebutuhan kedelai nasional. Dengan langkah tersebut, Indonesia diharapkan tak melulu bergantung dari kedelai impor. Direktur Aneka Kacang dan Umbi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Yuris Tiyanto menjelaskan bahwa target produksi kedelai tersebut akan direalisasikan melalui program penanaman kedelai di 650 ribu hektare (ha) lahan di 14 provinsi.

"Strateginya, satu, kita sudah melakukan pemberian bantuan ke petani seluas 52 ribu ha dan ini melalui dana APBN untuk ditanami kedelai," ungkap Yuris, melansir Antara.

Sementara itu, sisa 598 ribu ha lainnya akan ditanam kedelai dengan anggaran yang digelontorkan melalui pendanaan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Yuris menyebut bahwa lahan seluas 52 ribu ha tersebut sudah ditanami kedelai pada Januari 2022. Sementara, sisanya mulai akan ditanam kedelai sepanjang April hingga Oktober mendatang.


Yuris juga mengatakan lahan seluas 650 ribu hektare tersebut merupakan lahan monokultur yang dikhususkan untuk penanaman kedelai agar mencapai target produksi 1 juta ton pada tahun ini.

Strategi lain yang diyakini bisa mendorong produksi kedelai yaitu dengan meningkatkan teknik penanaman tumpang sisip. Yaitu dengan menanam dua jenis tanaman dalam satu bidang tanah.

"Belum, nanti kita coba juga tumpang sisip, yaitu tanam jagung dulu kemudian nanti begitu jagung panen akan kita tanami kedelai. Artinya kita pakai lahan jagung, ini bisa kita lakukan. Ada dua strategi yaitu dengan monokultur dan satu tumpang sisip," jelasnya.

Meski begitu, Yuris mengaku target produksi kedelai tersebut tidak akan bisa menyelesaikan masalah harga kedelai yang melambung tinggi saat ini. Pasalnya, rencana yang dibuat merupakan rencana jangka menengah hingga jangka panjang. Yuris menyebut rencana penanaman kedelai pada 650 ribu hektare lahan tersebut merupakan landasan agar petani lokal bisa memenuhi kebutuhan kedelai dalam negeri.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait