Kemenag Tegaskan Menag Yaqut Tak Pernah Bandingkan Suara Azan dengan Gonggongan Anjing
Instagram/gusyaqut
Nasional

Sebelumnya, Menag Yaqut menuai kritik karena dianggap telah membandingkan pengeras suara di masjid dengan suara gonggongan anjing. Pihak Kementerian Agama lantas memberikan klarifikasi.

WowKeren - Pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang dianggap membandingkan suara pengeras suara masjid dengan gonggongan anjing menuai banyak kritik. Netizen bahkan sempat menggaungkan tagar #TangkapYaqut yang sempat masuk dalam daftar trending topic Twitter Indonesia imbas pernyataan tersebut.

Kekinian, pihak Kementerian Agama memberikan klarifikasi terkait pernyataan kontroversial tersebut. Menurut Plt Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Kemenag, Thobib Al Asyhar, Menag Yaqut sama sekali tidak membandingkan suara azan dengan suara gonggongan anjing.

"Menag sama sekali tidak membandingkan suara azan dengan suara anjing, tapi Menag sedang mencontohkan tentang pentingnya pengaturan kebisingan pengeras suara," jelas Thobib dalam keterangan resminya, Kamis (24/3).

Menurut Thobib, kala ditanya wartawan mengenai Surat Edaran terkait pedoman penggunaan pengeras suara di masjid dan musala, Menag Yaqut hanya menjelaskan bahwa hidup di masyarakat yang plural perlu toleransi. Dengan demikian, sebuah pedoman diperlukan untuk menjaga kehidupan bermasyarakat tetap terawat dengan baik, termasuk soal pengaturan kebisingan pengeras suara.

"Dalam penjelasan itu, Gus Menteri memberi contoh sederhana, tidak dalam konteks membandingkan satu dengan lainnya, makanya beliau menyebut kata 'misal'. Yang dimaksud Gus Yaqut adalah misalkan umat Muslim tinggal sebagai minoritas di kawasan tertentu, di mana masyarakatnya banyak memelihara anjing, pasti akan terganggu jika tidak ada toleransi dari tetangga yang memelihara," paparnya.


Menag Yaqut dinilainya hanya sekadar mencontohkan jika suara yang terlalu keras dan muncul bersamaan bisa menimbulkan kebisingan dan mengganggu masyarakat sekitar. "Dengan adanya pedoman penggunaan pengeras suara ini, umat Muslim yang mayoritas justru menunjukkan toleransi kepada yang lain. Sehingga, keharmonisan dalam bermasyarakat dapat terjaga," ujarnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid. Menurut Zainut, Menag Yaqut tak memiliki niat untuk membandingkan suara azan dengan gonggongan anjing.

"Setelah saya menyimak pernyataan beliau secara lengkap dan utuh, saya haqqul yakin Pak Menteri Agama tidak ada niatan untuk membandingkan suara azan dengan 'gonggongan' anjing," ujarnya.

Menurutnya, Menag Yaqut hanya sekadar memberikan perumpamaan agar masyarakat lebih mudah memahami penjelasannya. Menag Yaqut disebut tak bermaksud untuk membandingkan satu hal dengan hal lain.

Masyarat diminta Zainut untuk dapat memahami pernyataan Menag Yaqut dengan jernih dan proporsional. "Agar tidak muncul dugaan yang tidak benar," tukasnya.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait