Presiden Putin meminta pasukan nuklir Rusia bersiaga. Perintah tersebut tentu menimbulkan ketegangan karena ancaman penggunaan senjata nuklir dalam invasi Rusia ke Ukraina, apa alasannya?
- Neressa Prahastiwi
- Minggu, 27 Februari 2022 - 23:52 WIB
WowKeren - Presiden Vladimir Putin memberikan perintah kepada pasukan pencegah nuklir Rusia untuk berada dalam kewaspadaan. Perintah tersebut rupanya berkaitan dengan 'pernyataan agresif' NATO.
Putin mengungkap bahwa NATO telah menjatuhkan sanksi keuangan berat kepada dirinya dan Rusia. Selain 'pernyataan agresif' NATO, ketegangan Rusia dengan Barat karena invasi ke Ukraina membuat Putin memerintahkan pasukan pencegah nuklir untuk selalu waspada.
Presiden Putih menggelar pertemuan dengan pejabat tinggi untuk memerintahkan Menteri Pertahanan dan Kepala Staf Umum Militer menempatkan pasukan pencegahan nuklir. Tentu perintah tersebut menimbulkan ketegangan karena ancaman penggunaan senjata nuklir dalam invasi Rusia ke Ukraina.
Koresponden Al Jazeera Moskow, Dorsa Jabbari, mengungkap latihan nuklir terakhir Rusia digelar pada 19 Februari lalu yang memperlihatkan kesiapan mereka. “Tampaknya ini adalah langkah lain dari Presiden Vladimir Putin untuk menunjukkan bahwa dia masih sangat kuat,” kata Jabbari.
Di sisi lain, Amerika Serikat menilai Presiden Putin hanya mengarang ancaman agar agresi terhadap Ukraina terus berlanjut. "Ini adalah pola yang kami lihat dari Presiden Putin selama konflik ini, yang membuat ancaman yang tidak ada untuk membenarkan agresi lebih lanjut,” kata sekretaris pers Gedung Putih, Jen Psaki.
Duta Besar Amerika untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, ikut mengecam keras langkah Putin. Sedangkan Miro Popkhadze, analis di Institut Penelitian Kebijakan Luar Negeri, menganggap pengumuman Putin merupakan ancaman untuk Eropa.
Di tengah ancaman tersebut, Presiden Ukraina Volodymyr Zelskyy dikabarkan telah setuju untuk mengirim delegasi ke perbatasan Belarus. Pertemuan tersebut diharapkan bisa mengakhiri invasi skala penuh Rusia ke Ukraina.
(wk/nere)
