Jurnalis AS Tewas Ditembak Pasukan Rusia, Rekan Sekaligus Saksi Mata Ungkap Cerita Ini
Pixabay/niekverlaan
Dunia

Brent Renaud, jurnalis dari Amerika Serikat tewas tertembak dalam perang Rusia-Ukraina. Rekan sesama jurnalis yang berada di dekat Brent saat kejadian pun turut buka suara.

WowKeren - Seorang jurnalis Amerika ditembak dan dibunuh oleh pasukan Rusia di kota Irpin di wilayah Kyiv Ukraina. Sementara seorang jurnalis lainnya terluka. Informasi itu lah yang disampaikan oleh kepala polisi wilayah Kyiv, Andriy Nyebytov.

Nyebytov awalnya mengatakan bahwa jurnalis yang meninggal itu bekerja untuk New York Times. Namun Times mengatakan bahwa wartawan itu sebelumnya bekerja untuk surat kabar itu tetapi saat ini tidak bekerja untuk itu. The Times menyebut jurnalis itu sebagai Brent Renaud.

"Kami sangat sedih mendengar kematian Brent Renaud. Brent adalah seorang fotografer dan pembuat film berbakat yang telah berkontribusi pada The New York Times selama bertahun-tahun,” kata The Times dalam sebuah pernyataan yang diposting di Twitter oleh juru bicara mereka.

"Meskipun dia telah berkontribusi pada The Times di masa lalu (paling baru pada tahun 2015), dia tidak sedang ditugaskan untuk meja mana pun di The Times di Ukraina. Laporan awal bahwa dia bekerja untuk Times beredar karena dia mengenakan lencana pers Times yang telah dikeluarkan untuk tugas bertahun-tahun yang lalu," lanjut keterangan tersebut.


Nyebytov mengatakan bahwa Renaud ditembak oleh pasukan Rusia di Irpin, tetapi tidak memberikan rincian insiden tersebut. Dia tidak mengidentifikasi wartawan yang terluka itu.

"Wartawan lain terluka. Kami saat ini berusaha membawa korban keluar dari zona pertempuran,” katanya dalam sebuah pernyataan, melansir Reuters

Sementara itu, Juan Arredondo (45) yang berada di tempat kejadian dan ikut terluka saat itu mengatakan bahwa dia dan Renaud pergi ke Irpin untuk memfilmkan pengungsi yang melarikan diri dari kota. Kemudian mereka ditembaki oleh pasukan di dekat pos pemeriksaan. Juan Arrendondo untuk saat ini berada di rumah sakit dan menjalani perawatan.

"Kami melintasi jembatan pertama di Irpin. Kami akan merekam semua pengungsi yang pergi. Kami masuk ke mobil … Seseorang menawarkan untuk membawa kami ke jembatan lain dan kami melewati pos pemeriksaan dan mereka mulai menembaki kami. Jadi pengemudi itu berbalik, dan mereka terus menembak … dan ada kami berdua. Teman saya adalah Brent Renaud dan dia telah ditembak dan ditinggalkan," ungkap Arrendondo melansir The Guardian.

Ketika pewawancara menanyakan bagaimana keadaan Renaud, Arredondo menjawab: “Saya tidak tahu. Saya melihat dia telah ditembak di leher. Dan kami berpisah," pungkasnya.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait