Kamp Gajah di Thailand Terpaksa Dijual Imbas Sepi Turis Selama Pandemi COVID-19
Dunia

Pemilik kamp gajah mengatakan dia tidak mampu membayar biaya bulanan yang dibutuhkan untuk merawat lebih dari 40 gajah di kampnya dan juga menggaji para staf.

WowKeren - Sektor pariwisata telah banyak terdampak oleh pandemi COVID-19 yang menyebar sejak 2020 lalu. Pandemi tentu menjadi pukulan telak bagi negara yang mengandalkan ekonomi negaranya dari sektor yang satu ini.

Seperti misalnya Thailand. Penurunan jumlah turis selama pandemi COVID-19 telah membuat pariwisata di negara itu terseok-seok. Taman dan suaka gajah yang mengandalkan turis asing untuk pendapatan dan dana untuk memberi makan hewan telah terpukul keras selama pandemi.

Bahkan, salah satu taman gajah yang ada di Chiang Mai terpaksa dijual karena penurunan drastis jumlah pengunjung selama dua tahun terakhir. Pemiliknya mengatakan dia tidak mampu membayar 2 juta baht per bulan yang dibutuhkan untuk merawat lebih dari 40 gajah di kampnya dan membayar staf.

Pemilik Kamp Gajah Mae Taeng di Chiang Mai membuat pengumuman pada hari Minggu (14/3), bertepatan dengan Hari Gajah Nasional. Peringatan Hari Gajah nasional dilakukan untuk meningkatkan kesadaran tentang konservasi gajah Thailand dan untuk memperingati hari Departemen Kehutanan Kerajaan menetapkan gajah putih sebagai hewan nasional Thailand.


Di hari peringatan itu, kamp-kamp gajah dan cagar alam di seluruh Thailand merayakannya dengan prasmanan buah untuk hewan, namun tidak dengan Kamp Gajah Mae Taeng yang harus mengucapkan selamat tinggal kepada gajah mereka.

Wassana Thongsook telah menjalankan kamp itu selama 28 tahun. Ia mengatakan kepada media Thailand bahwa dia memiliki lebih dari 40 gajah dan perlu menghabiskan lebih dari 2 juta baht per bulan untuk merawat gajah dan membayar staf.

Selama ini ia telah mengambil uang dari tabungannya untuk menutup biaya itu. Namun kini tabungannya sudah habis dan belum mendapat dukungan dari negara selama pandemi. Ia menekankan jika calon pembeli haruslah orang yang mencintai hewan terutama gajah.

Menurutnya, nyawa gajah jauh lebih penting dari uang. Jika dia tidak dapat menjual taman, Wassana mengatakan dia akan terus merawat gajah dan bersedia menjual asetnya, seperti rumah dan mobilnya, untuk dapat membayar perawatan gajah.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru