Ahli Jelaskan Risiko COVID-19 Pada Hewan Peliharaan, Cerpelai Hingga Kucing Disebut Rentan
Pixabay/webandi
Dunia

Sejak pandemi dimulai, ada 19 spesies hewan di 35 negara yang telah positif terpapar COVID-19. Menurut Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE), virus tersebut menyerang kucing dan anjing domestik, rusa, hingga gorila.

WowKeren - Hewan peliharaan yang bersin dengan hidung berair dan tampak lesu menimbulkan pertanyaan khusus di masa pandemi COVID-19. Apakah mereka menderita penyakit biasa seperti pilek atau mungkinkah hewan kesayangan tersebut terpapar COVID-19?

Sejak pandemi dimulai, ada 19 spesies hewan di 35 negara yang telah positif terpapar COVID-19. Menurut Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE), virus tersebut menyerang kucing dan anjing domestik, rusa, hingga gorila.

Meski demikian, para ilmuwan mengatakan masih sulit untuk menilai risiko langsung COVID-19 pada hewan. Mereka juga masih kesulitan untuk menilai mengapa beberapa hewan tampak lebih rentan dari virus dibanding yang lain.

Seorang ahli virologi hewan dari University of Pennsylvania, Suresh Kuchipudi, menjelaskan bahwa COVID-19 menginfeksi manusia melalui reseptor angiotensin-converting enzyme-2 (ACE-2) pada sel. Ini berarti, hewan dengan reseptor ACE-2 yang serupa lebih berisiko tertular virus daripada yang lain.

"Berdasarkan kesamaan reseptor ACE-2 pada hewan dengan manusia, kami kemudian dapat memprediksi setidaknya dengan kepastian yang masuk akal, hewan mana yang kemungkinan terinfeksi virus," ungkap Kuchipudi kepada Al Jazeera.


Mustelid yang merupakan keluarga hewan mencakup cerpelai, berang-berang, dan musang, tampaknya rentan terhadap virus. Begitu pula dengan kucing dan anjing domestik.

Namun ada faktor lain yang juga berperan. Salah satu faktor yang telah diketahui adalah kedekatan dengan manusia. Namun faktor lainnya masih belum diidentifikasi, itu sebabnyak Kuchipudi mengatakan bahwa semua anggota satu spesies tidak sama rentannya.

Sementara itu, para peneliti di Hong Kong menemukan bahwa meski hamster Suriah tertular Varian Delta, hamster kerdil yang disimpan di sebelah mereka tidak terpapar. Hamster Suriah tersebut juga tidak semuanya tertular, sama seperti beberapa anggota keluarga yang tinggal di rumah yang sama mungkin tidak akan tertular COVID-19 secara bersamaan. Virus ini juga tidak menyebar ke kelinci, chinchilla, tikus, dan marmut yang dipelihara di sekitar hamster yang terinfeksi.

Kepala Departemen Kesiapsiagaan dan Ketahanan OIE, Keith Hamilton, menyatakan bahwa sejauh ini tidak ada risiko nyata penularan COVID-19 dari hewan ke manusia. "Kami menyarankan agar orang-orang berhati-hati di sekitar hewan peliharaan yang telah terinfeksi dan mengambil tindakan pencegahan kebersihan seperti yang mereka lakukan di sekitar orang yang terinfeksi," paparnya.

Pada tahun 2020 lalu, cerpelai yang dibudidayakan di Denmark ditemukan menyebarkan virus ke manusia hingga pihak otoritas harus memusnahkan jutaan ekor hewan tersebut. Namun Hamilton memastikan bawha risiko penularan dari hewan peliharaan rumahan "tidak sebanding" dengan risiko dari peternakan cerpelai dimana ribuan ekor hewan dipelihara bersama tersebut.

Meski demikian, dalam jangka panjang masih ada alasan untuk waspada karena COVID-19 terus bermutasi.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait