Rusia Ancam Bosnia dan Herzegovina Bakal Senasib dengan Ukraina Jika Gabung ke NATO
Dunia
Konflik Rusia dan Ukraina

Seorang Duta Besar Rusia menyampaikan peringatan untuk Bosnia dan Herzegovina terkait keanggotaan NATO. Rusia bakal mengambil tindakan jika Bosnia dan Herzegovina bergabung dengan NATO.

WowKeren - Republik Bosnia dan Herzegovina tampaknya juga harus mewaspadai serangan dari Rusia. Seorang duta besar Rusia pada hari Kamis (17/3), mengatakan bahwa Republik Bosnia dan Herzegovina bisa saja menghadapi agresi militer yang sama terhadap Ukraina jika negara itu memilih bergabung dengan NATO .

Igor Kalbukhov membuat pernyataan selama wawancara dengan penyiar FTV pada hari Kamis kemarin. Igor Kalbukhov menyampaikan bahwa negara itu bebas untuk bergabung dengan aliansi 30 anggota tersebut, tetapi Moskow akan memberikan respons, menurut laporan dari Euractiv.

"Jika (Bosnia dan Herzegovina) memutuskan untuk menjadi anggota aliansi apa pun, itu adalah masalah internal. (Tapi) tanggapan kami adalah masalah yang berbeda. Contoh Ukraina menunjukkan apa yang kami harapkan. Jika ada ancaman, kami akan merespons," ujar Igor Kalbukhov, melansir Foxnews.com.

Kalbukhov juga menuduh Barat memicu perpecahan dan ketegangan dengan mengklaim Rusia sedang mempersiapkan "sebuah rencana". "Kami tidak punya rencana. Kami akan merespons setelah menganalisis situasi strategis dan geopolitik," kata Dubes itu.


Kalbukhov menambahkan bahwa keanggotaan NATO bukanlah kenyataan bagi BiH (Bosna i Hercegovina) mengingat kurangnya konsensus saat ini tentang masalah tersebut di negara itu.

Diketahui bahwa Moskow dengan keras menentang ekspansi NATO, terutama dengan negara-negara yang berbatasan dengannya. Sehari setelah Kremlin melancarkan invasi ke Ukraina, juru bicara kementerian luar negeri Rusia, Maria Zakharova mengeluarkan peringatan ke Finlandia dan Swedia.

"Finlandia dan Swedia tidak boleh mendasarkan keamanan mereka pada perusakan keamanan negara lain dan aksesi mereka ke NATO dapat memiliki konsekuensi yang merugikan dan menghadapi beberapa konsekuensi militer dan politik," ujar Maria dalam sebuah video.

Sementara itu, Duta Besar Finlandia untuk Amerika Serikat, Mikko Hautala, mengatakan kepada Fox News bahwa Rusia selalu menyuarakan penentangan terhadap keanggotaan negaranya di NATO.

"Saya pikir kami sangat siap. Kami memiliki salah satu tentara terbaik di Eropa. Kami memiliki pertahanan yang sangat kuat. Kami memiliki mitra internasional yang sangat baik. Kami tidak dalam posisi takut karena satu pernyataan. Tidak ada yang baru. Itu posisi lama Rusia," pungkasnya.

(wk/amel)

You can share this post!

Rekomendasi Artikel