Pemerintah Beri Subsidi Terhadap Minyak Goreng Curah, Tapi Malah Langka Di Pasar?
Nasional

Sebelumnya, pemerintah telah memutuskan untuk mencabut HET minyak goreng kemasan, dan mengembalikannya ke harga keekonomian. Selain itu, pemerintah juga memutuskan untuk memberikan subsidi minyak goreng curah.

WowKeren - Polemik minyak goreng hingga saat ini belum juga menemui titik terang. Harga minyak goreng kemasan saat ini diketahui melambung tinggi, sehingga membuat warga resah.

Sementara untuk minyak goreng curah, pemerintah memutuskan untuk memberikan subsidi seharga Rp14 ribu per liter. Adapun kebijakan ini diketahui diberikan bersamaan dengan penetapan harga minyak goreng kemasan sesuai mekanisme pasar.

Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa kebijakan subsidi minyak goreng curah itu diharapkan bisa mengatasi kelangkaan minyak goreng yang hingga saat ini masih terjadi di masyarakat. Namun, kebijakan ini juga masih menuai polemik.

Berdasarkan informasi yang didapat Kompas.com, warga mengaku khawatir mengenai kualitas dari minyak goreng curah yang disubsidi oleh pemerintah. Sebab, menurut mereka minyak goreng curah berasal dari minyak goreng jelantah yang dioplos dan dianggap tidak higienis sehingga dapat mengganggu kesehatan.


Sementara itu, meski telah mendapat subsidi dari pemerintah, fakta di lapangan menunjukkan bahwa keberadaan minyak goreng curah masih langka di pasaran. Ekonom Institute for Develoment of Economics (Indef) Rusli Abdullah mengatakan bahwa ada berbagai faktor yang menyebabkan kelangkaan minyak goreng curah di pasaran.

Menurut Rusli, stok minyak goreng curah menyusut di pasar, setelah pemerintah mencabut harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng kemasan dan melepasnya ke harga keekonomian. Selain itu, ia juga menyebut kemungkinan adanya "minyak goreng siluman" yang merupakan minyak goreng curah yang dikemas ulang menjadi minyak goreng kemasan sederhana atau premium, dan dijual secara liar.

Rusli lantas menduga praktek tersebut marak terjadi lantaran banyak pihak yang ingin mengambil keuntungan dari gap yang sangat lebnar antara harga minyak goreng curah dan minyak goreng kemasan. Kemudian adanya kendala dari sisi infrastruktur untuk pendistribusian minyak goreng curah.

Masalah berikutnya, Rusli menduga distributor sengaja menyimpan stok minyak goreng curah lantaran pemerintah masih mengenakan kebijakan HET pada produk tersebut. Hal itu lantas kembali lagi ke teori dasar ekonomi, ketika seharusnya harga keekonomiannya Rp20 ribu, dan dijual di harga Rp14 ribu, maka bisa menimbulkan distorsi pasar.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait