Kemenangan Sarah Tumiwa di 'Indonesia's Next Top Model' Cycle 2 tak selamanya ditanggapi baik. Bahkan ada yang menuding Sarah sebagai anak emas Ivan Gunawan, apa tanggapannya?
- Neressa Prahastiwi
- Selasa, 22 Maret 2022 - 11:21 WIB
WowKeren - Sarah Tumiwa telah dinobatkan sebagai juara "Indonesia's Next Top Model" (INTM) Cycle 2. Diketahui sebelumnya, Sarah adalah kekasih dari aktor Mario Lawalata.
Namun kemenangan Sarah Tumiwa menuai sejumlah protes. Bahkan Ivan Gunawan sebagai Juri "Indonesia's Next Top Model" Cycle 2 dituding menganakemaskan Sarah sehingga menjadi pemenang.
Seolah mendengar selentingan kurang menyenangkan tersebut, Sarah Tumiwa membahasnya baru-baru ini. Lewat selfie cantik nan seksi, Sarah seakan mengakui apabila dirinya anak emas Ivan Gunawan.
"Anak emas kok dibuang," tulis Sarah pada Senin (21/3). Warganet menduga apabila pernyataan Sarah adalah bentuk sarkas dari tudingan yang didengarnya setelah menjadi pemenang "Indonesia's Next Top Model".
"Sarah tuh tipe yang kalo dihujat bodoamat malah tambah manas2in haters," komentar akun @hi_xxx. "Adehhhh jangan dengerin orang yg syirik sayyyy," kata akun @adrlxxx. "Hey jan baper sarr, at least you are a winner," balas akun @raihxxx.
Melalui InstaStory, Sarah Tumiwa juga membagikan kutipan yang memberikan semangat kepada dirinya sendiri. Apa pun perkataan orang, Sarah merasa layak mendapatkan yang terbaik.
"Nothing more liberating than knowing you deserve better and taking the steps to receive it," tulis Sarah melalui InstaStory pada Selasa (22/3) yang berarti "Tidak ada yang lebih membebaskan daripada mengetahui bahwa Anda pantas mendapatkan yang lebih baik dan mengambil langkah untuk menerimanya."
Ivan Gunawan juga sempat menanggapi tudingan menganakemaskan Sarah Tumiwa. 'Sadis', pria yang akrab disapa Igun tersebut mempersilakan penonton untuk menjadi juri apabila merasa lebih layak dan pintar menilai.
""Ganti ajah ... saya jd juri juga di pilih bukan gue yg casting," balas Igun kala dikritik warganet. "Di indonesia selalu penonton lebih merasa pantas menjadi juri dr pada juri itu sendiri."
(wk/nere)
