Buruh Geruduk Kantor Mendag, Tuntut Turunkan Harga Minyak Goreng dan Setop Penjualan Minyak Curah
Twitter/SonoraFM92
Nasional

Menurut Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal, massa terdiri dari berbagai organisasi. Di antaranya adalah serikat buruh, serikat petani, dan elemen masyarakat lainnya.

WowKeren - Persoalan minyak goreng membuat kalangan buruh turun ke jalanan. Sejumlah buruh dan petani dilaporkan melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Kementerian Perdagangan di Jakarta Pusat pada Selasa (22/3) hari ini.

Menurut Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal, massa terdiri dari berbagai organisasi. Di antaranya adalah serikat buruh, serikat petani, dan elemen masyarakat lainnya.

"Tuntutan yang kami sampaikan dalam aksi ini adalah turunkan harga minyak goreng, turunkan harga bahan pokok, dan ganti Menteri Perdagangan," tutur Said Iqbal dalam keterangannya.

Adapun massa aksi unjuk rasa tersebut juga sempat menyerukan lima tuntutan yang disampaikan oleh Said. Selain menurunkan harga minyak goreng dan mengganti Mendag, massa meminta agar pemerintah memastikan ketersediaan minyak goreng bagi rakyat.

Selain itu, mereka juga meminta agar harga eceran tertinggi (HET) kembali diterapkan untuk minyak goreng kemasan. Sehingga harga minyak goreng kemasa tidak lagi menggunakan harga keekonomian alias harga pasar.


Kemudian, mereka juga menuntut pemerintah untuk menghentikan penjualan minyak goreng curah. Said menjelaskan bahwa Kemendag dan Kementerian Kesehatan tahun lalu telah menyatakan bahwa minyak goreng curah berbahaya untuk kesehatan masyarakat.

"Hentikan penjualan minyak goreng curah karena Kemendag dan Kemenkes sendiri mengatakan tahun lalu bahwa minyak curah berbahaya bagi kesehatan masyarakat," tutur Said dalam aksi demonstrasi tersebut. "Jangan bunuh masyarakat dengan minyak curah yang jenuh kolesterol tinggi."

Oleh sebab itu, para buruh meminta agar minyak goreng kemasan yang dikendalikan harganya. Menurut Said, langkah tersebut dapat direalisasikan dengan cara Mendag mengintervensi para pemain ekspor CPO.

Kebutuhan dalam negara harus diprioritaskan sebelum melakukan eskpor. "Kenapa sekarang rakyat dibunuh, membiarkan para penghasil sawit memetik keuntungan," tuturnya.

Di sisi lain, massa menyanyikan yel-yel organisasi buruh dan berulang kali meneriakkan agar Mendag Muhammad Lutfi diganti. Said dan sejumlah perwakilan buruh juga bersiap untuk melakukan audiensi dengan Kemendag.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait