Australia Siap Suntikkan Dosis Keempat Vaksin COVID-19 Jelang Musim Dingin
pixabay.com/Ilustrasi/pattyjansen
Dunia

Pihak berwenang pada Jumat (25/3) mengatakan bahwa pemberian booster kedua akan dimulai pada bulan depan dalam rangka membatasi wabah baru menjelang musim dingin.

WowKeren - Sejumlah negara telah memberikan suntikan booster kepada warganya bahkan ada yang sudah berencana untuk memberikan dosis keempat. Seperti misalnya Australia, yang dilaporkan akan meluncurkan dosis keempat vaksin COVID-19 kepada populasinya yang paling rentan.

Pihak berwenang pada Jumat (25/3) mengatakan bahwa itu akan dimulai pada bulan depan dalam rangka pemerintah untuk membatasi wabah baru di menjelang musim dingin. Keputusan itu muncul di tengah peningkatan yang stabil dalam kasus-kasus yang dipicu oleh sub-varian BA.2 yang sangat menular dari strain omicron.

Selain itu, kekhawatiran juga mulai muncul terkait peredaran bersama virus COVID-19 dan flu selama beberapa bulan ke depan di mana suhu udara akan lebih dingin. Ditambah dengan adanya sebagian besar pembatasan jarak sosial yang dicabut maka pemerintah merasa perlu melakukan antisipasi.


Suntikan booster kedua akan ditawarkan mulai 4 April. Adapun terkait sasarannya, Menteri Kesehatan Greg Hunt mengatakan itu akan diberikan pada orang-orang yang mendapat suntikan booster sebelumnya setidaknya empat bulan lalu dan berusia di atas 65 tahun, Penduduk Asli Australia berusia di atas 50 tahun, penyandang disabilitas atau dengan gangguan kekebalan yang parah.

Sebagaimana diketahui, Australia merupakan negara yang mencatat tingkat vaksinasi tinggi terhadap virus corona. Negara itu sejauh ini telah memberikan dua dosis vaksin kepada 95 persen orang di atas 16 tahun. Hampir 67 persen telah diberikan suntikan ketiga, atau booster, menurut data resmi.

Upaya keras Australia untuk mengekang penyebaran COVID-19 tersebut memang membuahkan hasil. Vaksinasi yang tinggi telah membantu Australia untuk membatasi jumlah COVID-19-nya, dengan sekitar 4 juta kasus dan 5.824 kematian terdaftar sejak pandemi dimulai. Yang mana, jumlah itu jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan negara-negara lainnya.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait