Muncul Studi Soal Konsumsi Pemanis Buatan Tingkatkan Risiko Kanker, Begini Kata Para Ahli
Pixabay/Pexels
Health

Sebuah studi membahas soal konsumsi pemanis buatan yang bisa meningkatkan risiko terkena kanker. Sejumlah ahli yang tak terlibat dalam penelitian itu pun turut memberikan tanggapan.

WowKeren - Sebuah studi skala besar membuat saran mengenai konsumsi pemanis buatan yang dapat meningkatkan risiko terkena kanker,. Tetapi para ahli yang tidak terlibat dalam penelitian itu mengatakan tidak cukup bukti untuk mengubah saran kesehatan saat ini.

Pemanis dikonsumsi oleh jutaan orang setiap hari dalam produk seperti soda diet, sebagai cara untuk menghindari penambahan berat badan dari gula. Tetapi seberapa sehat pengganti ini sendiri telah lama menjadi kontroversi?

Para peneliti menganalisis data lebih dari 100 ribu orang di Prancis yang melaporkan sendiri pola makan, gaya hidup, dan riwayat medis mereka dalam interval antara 2009-2021 sebagai bagian dari studi NutriNet-Sante. Mereka kemudian membandingkan konsumsi dengan tingkat kanker, sambil menyesuaikan variabel lain seperti merokok, pola makan yang buruk, usia dan aktivitas fisik.

Para peserta yang mengonsumsi pemanis dalam jumlah terbesar, "di luar jumlah rata-rata, memiliki peningkatan risiko kanker 13 persen dibandingkan dengan non-konsumen," ujar Dr Mathilde Touvier, direktur penelitian di institut INSERM Prancis dan supervisor studi tersebut kepada AFP.

Studi yang diterbitkan dalam jurnal PLOS Medicine, mengatakan bahwa risiko kanker yang lebih tinggi terutama terlihat dengan pemanis aspartam dan acesulfame potassium. Keduanya digunakan dalam banyak minuman ringan termasuk Coke Zero. Dari 103.000 peserta, 79 persen adalah wanita dan 37 persen mengonsumsi pemanis buatan.


Minuman ringan menyumbang lebih dari setengah pemanis buatan yang dikonsumsi. Sementara pemanis meja mewakili 29 persen. Studi ini menemukan bahwa "risiko yang lebih tinggi diamati untuk kanker payudara dan kanker terkait obesitas".

Dr Touvier mengatakan "kami tidak dapat sepenuhnya mengecualikan bias yang terkait dengan gaya hidup konsumen". Di aman ia menyerukan penelitian lebih lanjut untuk mengkonfirmasi hasil penelitian.

Institut Kanker Nasional AS dan Penelitian Kanker Inggris, keduanya mengatakan bahwa pemanis tidak menyebabkan kanker. Mereka pun telah diizinkan untuk digunakan oleh Otoritas Keamanan Makanan Eropa.

"Hubungan antara konsumsi pemanis buatan dan risiko kanker adalah hal yang kontroversial, kembali ke tahun 1970-an ketika (pemanis) siklamat dilarang karena dikaitkan dengan kanker kandung kemih pada tikus -- meskipun hal ini tidak pernah terbukti pada manusia," kata Dr James Brown, seorang ilmuwan biomedis di Universitas Aston Inggris yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut.

Dr Brown mengatakan bahwa itu "dirancang dengan cukup baik" dan memiliki ukuran sampel yang "mengesankan". Tetapi menambahkan dia tidak "percaya penelitian saat ini memberikan bukti yang cukup kuat" pada Layanan Kesehatan Nasional Inggris untuk "mengubah sarannya dulu".

Dr Michael Jones dari The Institute of Cancer Research, London mengatakan bahwa hubungan yang dilaporkan dalam penelitian ini "tidak menyiratkan sebab-akibat" dan "bukan bukti bahwa pemanis buatan menyebabkan kanker". Dia mengatakan temuan itu dapat menunjukkan bahwa "risiko kanker dapat meningkat pada tipe orang yang menggunakan pemanis buatan daripada pemanis itu sendiri."

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru