Malaysia Ciptakan Lapangan Bulu Tangkis Bertemakan 'Glow In The Dark' Guna Bangkitkan Minat Pemain
Pexels/ eric anada
Dunia

Hal itu dilakukan bertujuan untuk membangkitkan kembali semangat masyarakat Malaysia untuk berolahraga, khususnya bulu tangkis setelah ditutup imbas pembatasan COVID-19.

WowKeren - Selama pandemi COVID-19 berlangsung, Malaysia menerapkan sejumlah kebijakan pembatasan, termasuk di antaranya dalam berkegiatan olahraga. Selama dua tahun pembatasan COVID-19 diberlakukan, minat masyarakat untuk berolahraga dinilai menurun.

Adapun olahraga yang biasa diminati masyarakat Malaysia, namun mengalami penurunan lantaran pembatasan COVID-19 adalah bulu tangkis. Kini, untuk memunculkan kembali minat masyarakat dalam berolahraga, khususnya bulu tangkis, Malaysia lantas berinovasi.

Dengan lampu neon di lantai dan dinding, ketukan elektronik yang berdenyut, dan shuttlecock merah menyala memantul bolak-balik, lapangan bulu tangkis Malaysia itu membangkitkan set film fiksi ilmiah. Malaysia menciptakan lapangan bulu tangkis bertemakan "Glow in the Dark".

Adapun aula bulu tangkis di Menara Kembar Petronas yang ikonik di Kuala Lumpur itu memunculkan tema "Shuttle in The Dark" oleh sebuah perusahaan manajemen olahraga untuk mendorong masyarakat kembali melakukan olahraga bulu tangkis setelah dua tahun pembatasan sosal akibat pandemi COVID-19.


"Tujuan awal kami adalah bagaimana kami dapat mendorong dan mendapatkan kembali minat orang untuk kembali dan bermain," ujar Irina Inozemtseva selaku Direktur Manajemen Olahraga Inic dalam keterangannya, dikutip Kamis (31/3). "Tidak hanya para peminat itu, tetapi juga orang-orang baru yang sebelumnya tidak bisa atau belum pernah bermain bulu tangkis."

Menanggapi inovasi lapangan bulu tangkis bertemakan "Glow in The Dark" itu, pelatih bulu tangkis profesional, Lee Yan Sheng mengatakan bahwa bermain di lapangan futuristik menghadirkan tantangan yang tidak biasa bagi para atlet karena mereka harus menyesuaikan mata mereka dengan kegelapan untuk bermain.

Sementara itu, pemain profesional Ho Yen Mei mengatakan dengan pencahayaan tersebut, akan memicu adrenalin lantaran memerlukan fokus yang tinggi untuk melihat arah perginya shuttlecock di tengah pencahayaan yang minim.

"Dengan pencahayaan, entah bagaimana kami masih bisa mengenainya dan itu membutuhkan fokus yang lebih baik. Dan seru, beda tapi tetap seperti bermain biasa (bulu tangkis)," ungkap Ho Yen Mei.

Adapun lapangan tersebut diketahui terbuka untuk atlet dari semua tingkatan. Namun pihak Shuttle in the Dark mengenakan biaya RM180 per jam atau sekitar Rp615 ribu per jam untuk menggunakan lapangan "Glow in the Dark" tersebut dan menyewa peralatan neon.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait