Jakarta Jadi Provinsi yang Miliki Kasus Varian COVID Diwaspadai WHO Terbanyak
Unsplash/Rangga Cahya Nugraha
Nasional

Menurut data dari Balitbangkes Kemenkes, DKI Jakarta menjadi provinsi dengan jumlah kasus Variant of Concern WHO paling banyak di Tanah Air. Apa itu kasus Variant of Concern?

WowKeren - Pemerintah berupaya mengubah status pandemi COVID-19 menjadi endemi. Meski begitu, penyebaran virus Corona masih harus tetap diwaspadai.

Terbaru, DKI Jakarta tercatat menjadi provinsi dengan jumlah kasus varian virus Corona (COVID-19) yang tergolong 'Variant of Concern' (VoC) terbanyak di Indonesia. VoC merupakan kategori untuk menyebut varian yang paling diwaspadai Badan Kesehatan Dunia (WHO) dibandingkan jenis varian lainnya lantaran karakteristik penularannya.

Di Jakarta, Rincian VoC yakni 5.801 kasus varian Omicron, dilanjutkan dengan 2.431 varian Delta, 38 kasus varian Alfa, dan 12 kasus pada varian Beta. Sementara satu VoC lain yakni Gamma P1 VoC belum teridentifikasi di Jakarta maupun Indonesia.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan (Balitbangkes Kemenkes) mencatat jumlah kumulatif kasus varian Omicron di seluruh Indonesia berjumlah 9.673 kasus per data 3 April 2022. Disusul varian Delta 8.591 kasus, Alfa 83 kasus, dan Beta 22 kasus.


Dalam beberapa pekan sebelumnya, jumlah kumulatif varian Delta masih mendominasi di Indonesia. Namun sejak 21 Maret lalu, varian Omicron telah menggeser posisi Delta dengan mendominasi kasus mutasi COVID-19 di Indonesia.

Saat ini, kasus Omicron di Indonesia juga telah menyebar ke 32 provinsi yang ada di Tanah Air. Sisa dua provinsi yang tercatat belum mengidentifikasi varian Omicron yakni Maluku dan Papua Barat. Seluruh temuan kasus varian di Indonesia itu ditemukan melalui pemeriksaan Whole Genome Sequences (WGS) yang dilakukan terhadap total 22.758 spesimen.

Seperti diketahui, sejumlah negara kini secara berangsur mulai berupaya merubah status pandemi COVID-19 menjadi endemi. Indonesia juga menjadi salah satunya. Adapun beralihnya status ke endemi ini diiringi dengan angka penularan COVID-19 yang menurun.

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marives) Luhut Binsar Pandjaitan sebelumnya mengatakan bahwa setidaknya ada empat kriteria indikator atau prasyarat agar Indonesia dapat segera beralih ke endemi. Pertama, tingkat kekebalan masyarakat yang tinggi.

Kemudian, tingkat kasus COVID-19 yang rendah berdasarkan indikator Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Ketiga, kapasitas respons fasilitas kesehatan yang memadai. Terakhir, menggunakan surveilans aktif.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru