Gas Melonjak Imbas Invasi Rusia, Biden Rela Abaikan Aturan Etanol Demi Turunkan Harga Bensin
Dunia

Invasi Rusia terhadap Ukraina sangat berdampak pada kehidupan secara global. Di antaranya adalah melonjaknya harga gas yang juga membuat Amerika Serikat kalang kabut.

WowKeren - Dengan harga gas yang melonjak di tengah invasi Rusia dan inflasi meningkat, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden lantas memperkenalkan rencana baru untuk bahan bakar berbasis jagung. Adapun hal ini dilakukan untuk memperluas ketersediaan etanol berbasis jagung.

Sebagai Presiden AS, Biden diketahui tengah berusaha untuk menahan melonjaknya biaya bahan bakar di negaranya yang terdampak invasi Rusia terhadap Ukraina. Biden sendiri diketahui melakukan perjalanan ke negara bagian Iowa AS, di mana merupakan produsen utama jagung dan etanol pada Selasa (12/4).

Selain itu, Biden mengunjungi negara bagian tersebut juga untuk mengumumkan bahwa ia menangguhkan aturan federal untuk memungkinkan penjualan campuran etanol yang lebih tinggi dalam bensin dalam beberapa bulan mendatang. Langkah ini disebut sebagai bentuk pengabaian keamanan nasional oleh Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) yang memungkinkan penggunaan lebih banyak etanol dalam bahan bakar otomotif.

"Invasi Valdimir Putin ke Ukraina telah menaikkan harga gas dan harga pangan di seluruh dunia," ujar Biden kepada para pekerja di POET Bioprocessing, produsen biofuel terbesar di negara itu, dikutip Rabu (13/4).


"Badan Perlindungan Lingkungan berencana untuk mengeluarkan pengabaian darurat yang memungkinkan bensin E15 yang menggunakan lebih banyak etanol dari tanaman rumahan untuk dijual di seluruh Amerika Serikat musim panas ini untuk meningkatkan pasokan bahan bakar," lanjut Biden.

Sebelum Biden mengumumkan pengabaian etanol secara resmi, Sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan langkah itu bertujuan untuk "membangun kemandirian energi yang nyata dalam jangka panjang dengan mengurangi ketergantungan kita pada bahan bakar fosil".

"Kami telah melihat gas naik di mana saja dari 80 sen menjadi satu dolar sejak Presiden Putin menginvasi Ukraina," ungkap Psaki kepada wartawan yang bepergian dengan presiden di Air Force One.

Nantinya, tindakan darurat itu akan memungkinkan orang Amerika untuk membeli lebih banyak bensin yang menggunakan campuran etanol 15 persen selama bulan-bulan puncak musim panas AS mengemudi dari Juni hingga pertengahan September.

Menurut pejabat senior Gedung Putih, rata-rata itu akan menghemat pengendara sekitar 10 sen per galon (3,78 liter), meskipun mereka akan mendapatkan jarak tempuh yang lebih sedikit dari tangki bensin karena etanol menyediakan lebih sedikit energi.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru