
Perjuangan seorang bocah laki-laki asal Malaysia untuk melanjutkan pendidikannya ini patut diacungi jempol. Kesulitan ekonomi keluarga nyatanya tak melunturkan semangat bocah itu.
- Amelia Nur Fatimah
- Kamis, 14 April 2022 - 14:50 WIB
WowKeren - Kisah menyentuh datang dari perjuangan seorang bocah laki-laki asal Malaysia. Anak laki-laki itu telah berusaha keras, berangkat sendirian dalam perjalanan sejauh 14 km melalui perbukitan berlumpur dan lereng yang licin untuk melanjutkan studinya dan melanjutkan pendidikan sekolah menengah.
Kisah bocah 12 tahun bernama Ayon Manson itu pertama kali dibagikan oleh Fera Erna Bonis, mantan guru sekolah dasarnya, di Facebook . Cerita itu kemudian beredar luas secara online dan menjadi berita utama di beberapa media Malaysia.
Menurut The Sun, Ayon berasal dari pedalaman desa Terian di Penampang, Sabah, tempat ia baru saja menyelesaikan pendidikan dasar di SK Terian. Pada usia 12 tahun, Ayon dihadapkan pada keputusan yang sulit. Tinggal di rumah dan membantu keluarganya, atau meninggalkan desanya agar dia bisa melanjutkan ke sekolah menengah.
Yang terakhir akan melibatkan pengeluaran uang untuk transportasi dan makanan Ayon. Di mana keluarga Ayon yang kekurangan secara ekonomi tentu tidak dapat menyisihkan uang mereka untuk biaya pendidikan sang putra.
Ayon adalah anak keempat dari tujuh bersaudara. Ayahnya bekerja sebagai petani sebagai satu-satunya pencari nafkah keluarga untuk memenuhi kebutuhan. Karena kesulitan keuangan keluarganya, dan batas geografis antara desa dan sekolah menengahnya, Ayon memilih untuk tidak melanjutkan pendidikannya.
Tapi kemudian, Fera, yang kebetulan juga satu desa dengan Ayon, mengobrol dengannya suatu hari dan menanyakan rencananya setelah sekolah dasar.
"Saya sebenarnya tahu keluarga anak laki-laki ini dan suatu hari, karena khawatir, saya hanya bertanya apa rencananya dan sekolah menengah mana yang akan dia masuki," ungkap Fera.
Setelah mengetahui keadaan Ayon dan keputusannya untuk tidak melanjutkan pendidikan sekolah menengahnya, Fera mengatakan bahwa dia mengajukan satu pertanyaan kepadanya: "Apakah kamu ingin melanjutkan sekolah?". Ayon menjawabnya dengan sederhana, "ya".Fera memberi tahu Ayon bahwa dia akan membantunya jika dia serius. Yang harus dia lakukan hanyalah mengatur alat transportasinya sendiri keluar dari desa dan membawa barang-barang penting seperti pakaian. Sementara Fera lah yang akan menangani sisanya.
Fera sendiri tak pernah membayangkan Ayon muda akan melakukan perjalanan sejauh 14 km dengan berjalan kaki sendirian. Ibu Fera, yang tinggal di dekat keluarga Ayon, adalah orang yang memberi tahu dan memanggilnya setelah seorang wanita tua melihat Ayon meninggalkan rumah dan berjalan keluar dari desa.
Jalan utama berjarak sekitar 14 km dari desa dan Ayon harus melewati jalan tanah yang berlumpur, lereng yang licin dan kemudian mendaki puncak sebelum sampai di sana. Saat mendengar kabar dari sang ibu, Fera langsung mengendarai mobil ke desa.
Pada saat Fera mencapai Ayon, dia mengatakan bahwa bocah itu sudah menempuh perjalanan selama tiga jam dan sudah mendaki setengah jalan menuju puncak. Saat itulah Fera mengambil foto Ayon yang sekarang viral, di mana dia membawa dua ransel. Satu ransel biru besar seukuran tubuhnya di bagian depan dan satu lagi di punggungnya.
(wk/amel)